Blitar.MediaRCM.com – Harapan tinggi masyarakat Kabupaten Blitar di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 berujung kekecewaan. Alih-alih menembus lima besar seperti target awal, kontingen Kabupaten Blitar justru terjebak di peringkat ke-14 klasemen akhir.
Dalam siaran resmi, kontingen ini hanya mampu meraih 19 medali emas, 22 perak, dan 43 perunggu. Ini merupakan kemunduran signifikan dibandingkan penampilan pada Porprov sebelumnya, di mana Blitar berhasil finis di posisi ke-8 dengan koleksi 27 medali emas, 23 perak, dan 34 perunggu.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Blitar, Anindya Putra Robertus, menjelaskan, “Dari data terakhir, kita berada di posisi 14 dengan 19 emas. Ini jelas turun dibanding sebelumnya,” seperti dikutip dari media memo.co.id, Sabtu (5 Juli 2025).
Menurut Anindya, minimnya waktu persiapan menjadi faktor utama menurunnya performa atlet. Kondisi tersebut dipicu oleh pergantian kepengurusan KONI yang terjadi hanya sebulan sebelum pemberangkatan kontingen ke Porprov.
“Persiapannya sangat singkat. Hanya satu bulan sejak pergantian pengurus. Akibatnya, kami tidak bisa melakukan pemantauan dan pembinaan secara menyeluruh,” tambahnya.
Seharusnya mengevaluasi lebih jauh, terutama mengenai struktur kepengurusan dan pelatihan atlet jelang pertandingan besar. Dukungan dan perencanaan yang lebih matang diharapkan mampu mendongkrak prestasi olahraga daerah di masa mendatang.
Ironisnya, anjloknya prestasi ini terjadi di tengah lonjakan anggaran. Tahun ini, KONI Kabupaten Blitar menerima dana hibah dari APBD sebesar Rp2,7 miliar—dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp1,3 miliar.
“Anggaran untuk Porprov dan pra Porprov sekitar Rp1,6 miliar. Sisanya untuk pembinaan dan operasional KONI,” terang Anindya.
Sebelumnya, Ketua KONI Kabupaten Blitar Beky Herdihansah sempat menyatakan target menembus lima besar. Namun saat pelepasan kontingen, target itu direvisi menjadi tujuh besar dengan alasan waktu persiapan yang mepet.
“Target kita tujuh besar. Karena pembinaannya tidak dari awal. Persiapannya juga pendek,” ujar Beky yang juga menjabat Wakil Bupati Blitar.
Sayangnya, target baru itu pun gagal direalisasikan. Alih-alih masuk tujuh besar, prestasi Blitar justru anjlok enam peringkat dari edisi sebelumnya. Lonjakan anggaran yang tak berbanding lurus dengan prestasi, kini menjadi sorotan tajam publik.
Penulis Basuki