Blitar.MediaRCM.com – Pemdes bersama Warga Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar punya cara tersendiri dalam melestarikan tradisi bersih desa. Pemerintah Desa setempat menggelar ruwatan murwakala dengan pertunjukkan wayang. Selain sebagai wujud rasa syukur atas limpahan rejeki, kegiatan ini juga sebagai ritual membersihkan dan mengusir segala keburukan atau musibah.
Pada acara bersih desa dihadiri,Camat Wonotirto, Kepala Desa Wonotirto,BPD,LPMD, Perangkat Desa,Tokoh Agama, tokoh Masyarakat, Bhabinkamtibmas dan Babinsa desa.
Ruwatan murwakala sendiri, merupakan sebuah ritual yang menggunakan wayang kulit sebagai media penyampaiannya.
Kepala Desa Wonotirto Imam Mucharom menjelaskan, selain untuk mendoakan keselamatan masyarakat setempat khususnya, ritual wayang kulit tersebut juga sebagai upaya pelestarian kebudayaan Pulau Jawa. Dimana, wayang kulit ruwatan saat ini sudah sangat jarang dijumpai.
Dikutip dari beberapa sumber tradisi “Ruwatan” digagas oleh Sunan Kalijaga yang punya peran sentral dalam mengajarkan agama dalam budaya dan adat Jawa di masanya. Tradisi “Ruwatan” dimaksutkan sebagai sarana pengalihan dari tata adat tradisi Kerajaan Hindu ke tata cara tradisi Kerajaan Islam. Tradisi “Ruwatan” menjadi sarana Upacara pembersihan untuk membebaskan seseorang dari kemalangan (balak) dari akibat yang bukan berasal dari diri sendiri, biasanya selalu diikuti dengan pertunjukan “Wayang Kulit” dan tradisi slametan Tasyakuran.
Imam Mucharom menjelaskan sebelum acara ruwatan dalam rangka bersih desa ada beberapa rangkaian kegiatan yaitu : Khotmil Qur’an pada hari kamis molai pukul 13.00 Wib sampai selsai di lanjutkan tahlil dan sedekah punden desa Wonotirto, dilanjutkan tahlil dan genduri bersih desa, jaranan kuda lumping dilanjutkan wayang ruwatan murwakala pada hari Jumat. ((24/5/2024) Siang.
Pada umumnya dalam tradisi “Ruwatan” dilakukan dengan pagelaran pewayangan (Wayang Kulit) yang membawa cerita “Murwakala” dan dilakukan oleh dalang khusus yang memiliki kemampuan dalam bidang ritual “Ruwatan”. Ruwatan “Murwakala” adalah salah satu upacara adat yang dilakukan dipercaya untuk membebaskan diri (Wong Sukerta) dari gangguan “Bathara Kala”.kata Imam Mucharom Kades Wonotirto.(Bas).