Warga kecamatan bungursari meyambut 1 muharam 1445 Hijriyah dengan pawai obor

Reporter Media RCM JABAR 119 Views

IMG 20230719 WA0000

MEDIARCM-TASIKMALAYA, ada hari selasa tanggal 18 juli 2023 jam 19.30 wib alhmadulilah warga kec bungursari khususnya kel Bantarsari meyambut meriah dengan datangya tahun baru islam 1445 Hijriyah dengan mengadakan pawai obor berkeliling antar kampung.

- Advertisement -

Masyarakat kelurahan bantarsari tumpah ruah ke jalan dari mulai orang dewasa sampai anak-anak sangat antusias sekali dengan datang ya tahun baru hijriyah,/bulan Muharram yang merupakan budaya umat islam yang masih bertahan dari tahun ke tahun.

Pawai obor bukan hanya api yang dibawa tetapi semangat perjuangan Islam baik dalam perjuangan meyebarkan agama islam, menegakan keadilan ataupun menegakkan kemerdekaan.

“Perlu digaris bawahi, pawai obor hanya ada di Indonesia, itu merupakan simbol simbol perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.

Ternyata, ada alasan dibalik penyambutan luar biasa ini, yakni karena bulan Muharram menyimpan keistimewaannya Selama pawai obor 1 Muharram, sholawat dan pujian kepada Allah SWT akan dilantunkan bersama-sama untuk menunjukkan rasa syukur.

Pawai obor 1 Muharram kerap dijadikan sebagai alternatif untuk menjalin silaturahmi sesama manusia,Menjelang bulan Muharram, masyarakat Indonesia melakukan berbagai tradisi untuk penyambutannya. Salah satu tradisi yang dilakukan setiap 1 Muharram adalah pawai obor 1 Muharram. Pawai ini dilakukan oleh iring-iringan kelompok pembawa obor yang mengenakan baju muslim.

Bulan Muharram dinilai sebagai bulan yang mulia, selain bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Hal ini disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 36.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚوَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: “Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”(A GUNAWAN).

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *