Warga Morowali Laporkan Tambang PT Vale Ke Kemenhut RI, Diduga Merusak Tanaman Produktif

Reporter Media RCM SULSEL 36 Views

MediaRcm_Morowali, Sulawesi Tengah — Ir Gusti Riadi tak bisa menyembunyikan amarahnya ketika menyaksikan kebun yang ia rawat bertahun-tahun kini nyaris rata dengan tanah.

Tanaman produktif miliknya di Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, disebut hilang akibat aktivitas pertambangan PT Vale Indonesia Tbk di blok MBB1.

“Tanaman kami sudah hampir tak tersisa. Semua diratakan oleh alat berat sebelum ada penyelesaian,” ujar Gusti saat ditemui di lokasi, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Menurut Gusti, pihak perusahaan tidak membedakan antara tanaman produktif yang ditanam masyarakat dengan tanaman liar dari hutan.

Ia menilai tindakan itu bertentangan dengan ketentuan perundangan yang mengatur bahwa penyelesaian tanam tumbuh masyarakat harus dilakukan sebelum aktivitas tambang dimulai di wilayah izin usaha pertambangan (WIUP).

- Advertisement -

Baca Juga:  Kejati Sulsel Tahan Analis Kredit Bank Diduga Korupsi Rp2,2 Miliar untuk Trading Kripto
Ia mengungkapkan, surat dari Gubernur Sulawesi Tengah yang bersifat segera dan ditujukan kepada Bupati Morowali serta PT Vale Indonesia juga telah memerintahkan pemberian kompensasi kepada masyarakat sebelum kegiatan tambang dilakukan.

IMG 20251019 WA0058Namun hingga kini, kompensasi tersebut belum diterima oleh dirinya.
Karena itu, Gusti melayangkan laporan resmi ke Direktorat Jenderal Penanganan Konflik Tenurial Kementerian Kehutanan RI.

Baca Juga:  Kejati Sulsel Tahan Analis Kredit Bank Diduga Korupsi Rp2,2 Miliar untuk Trading Kripto
Ia berharap kementerian memediasi pertemuan antara dirinya dan pihak PT Vale untuk membahas penyelesaian yang adil.

“Walau kecewa, kami masih berharap pemerintah hadir dan menegakkan keadilan bagi masyarakat kecil,” katanya.

Gusti menegaskan, perjuangan mempertahankan hak atas tanaman yang ditumbuhkan dengan keringat sendiri adalah harga mati.

“Kami tidak ingin terus jadi penonton saat tanah dan tanaman kami digusur tanpa kejelasan,” ujarnya

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *