TEGAL, MediaRCM.com – Pada Hari Selasa 19 Desember BPS Kota Tegal sukses menggelar Focus Group Discussion dengan tema Kolaborasi Pengumpulan Data Statistik Sektoral Untuk PDRB Triwulanan Kota Tegal Yang Berkualitas yang dilaksanakan di Hotel Khas Kota Tegal.
Kegiatan yang dimulai jam delapan sampai dengan jam satu waktu Indonesia Barat menampilkan dua nara sumber yang berbobot yaitu Bapak Eman Sulaeman, S.ST., M.A.P. Kepala BPS Kota Tegal dan Bapak Ir. R. Resti Drijo Prihanto, M.Si Kepala Bappeda Kota Tegal.
Pak Eman menyampaikan materi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Dan Chain Volume Measures (CVM), Konsep PDB/PDRB, PDRB Triwulanan, Perubahan Tahun Dasar (Rebasing), dan Perekonomian Kota Tegal.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indiKator untuk mengetahui kondisi ekonomi makro satu wilayah dan digunakan sebagai ala pengukur ingkat pertumbuhan ekonom Jika PDRB tinggi maka diharapkan kesejahteraan ekonom di wilayah tersebut jug tinggi dan berlaku sebaliknya.
PDRB juga merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah (provinsi maupun kabupaten/kota). Perangkat data ini dapat pula digunakan untuk kepentingan dan tujuan lain, seperti sebagai dasar pengembangan model-model ekonomi dalam rangka menyusun formulasi kebijakan, tingkat percepatan uang beredar (velocity of money), pendalaman sektor keuangan (financial deepening), penetapan pajak, kajian ekspor dan impor dan sebagainya.
Menurut teori ekonomi makro, penghitungan PDRB dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi/penyediaan (PDRB menurut Lapangan Usaha/industri), pendekatan pengeluaran/permintaan akhir (PDRB menurut Pengeluaran/expenditure) serta pendekatan pendapatan (PDRB menurut pendapatan/income). Ketiga pendekatan penghitungan tersebut secara teori akan menghasilkan angka PDRB yang sama.
Sedangkan CVM merupakan serangkaian pengukuran volume alternatif terhadap perkiraan harga konstan. Seperti halnya perkiraan harga konstan, ukuran volume rantai hanya bervariasi seiring dengan perubahan jumlah komoditas yang diproduksi atau dijual.
Nara sumber dari Bappeda menyampaikan perencanaan pembangunan yang berguna untuk Penuntun arah kebijakan, Meminimalisir ketidakpastian, Meminimalisir inefisiensi sumberdaya, dan Penetapan standar dan pengawasan.
Selanjutnya Pak Drijo menyampaikan tata cara penyusunan dokumen perencanaan, dimana menurut Beliau itu merupakan Usaha yang sistematik untuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Daerah untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya suatu proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam jangka waktu tertentu di Daerah.
Penyusunan dokumen perencanaan dengan Dokumen perencanaan Daerah untuk periode 20(dua puluh) tahun, serta Dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah. Dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun, kata Beliau.
Kepala Bappeda menyampaikan bahwa pemanfaatan data statistik untuk mengetahui Laju Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, juga Inflasi. Dimana data-data tersebut merupakan arah penentu Kebijakan yang dilaksanakan di Kota Tegal.
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan PDRB Triwulanan ini sangat baik untuk terus dilaksanakan agar Kualitas Data di Kota Tegal terus terjaga serta menjadi sarana untuk mengetahui Data terbaru pada dinas dan Instansi di Kota Tegal. (hm)