DR. Nancy Susianna, M.Pd. Ciptakan Mahasiswa Berprestasi dari Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar)

Reporter Media RCM DKI 72 Views

Jakarta TMII, Sabtu, 11 Mei 2024, Mediarcm.com – Sukses digelar acara Halal Bi Halal Idul Fitri 1445 H dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) Ke-3 APTISI bertema Menitipkan Aspirasi PTS Kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2024 bertempat di The Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta Timur.

Adapun acara ini turut dihadiri oleh Ketua STKIP Surya yang dikelola Universitas Katolik Parahyangan Dr. Nancy Susianna, M.Pd sekaligus sebagai salah satu anggota pengurus Aptisi Wilayah IV B. Kepada awak media, Dr. Nancy Susianna, M.Pd yang memiliki pengalaman mendidik mahasiswa dari berbagai daerah 3T seperti dari 16 kabupaten Papua, Kupang, Ambon, dll, mengatakan terkait pendidikan : “Kami memiliki kunikan dalam menyelenggarakan pendidikan yang menyiapkan mahasiswa menjadi guru yang berkompeten. Seperti kita ketahui calon mahasiswa berasal dari daerah 3T akan kalah bersaing dengan calon mahasiswa yang berasal dari perkotaan, khususnya untuk calon mahasiswa yang belum berprestasi dalam hal mencari perguruan tinggi yang bermutu. Pada saat ini perguruan tinggi berlomba-lomba untuk mencari calon mahasiswa yang telah berprestasi, padahal seperti kita ketahui bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan sehingga perlu wadah untuk menampung seluruh warga atau calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan rata-rata atau dibawah rata-rata”. Usulan saya pribadi adalah dibentuk perguruan tinggi inklusi seperti yang sudah ada sekarang yaitu pendidikan dasar, menengah sehingga seluruh calon mahasiswa Indonesia memiliki wadah yang tepat untuk mendapatkan pendidikan tinggi, dan tentu saja ini akan berdampak proses pembelajaran yang berbeda dan unik sesuai dengan keunikan dan keragaman mahasiswanya”. Dr. Nancy Susianna, M.Pd. juga menambahkan bahwa mereka tentu akan lulus sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu juga perlu dipikirkan skema baru tentang penilaian ranking atau mutu perguruan tinggi. Jika hanya berpatokan dengan kriteria yang sudah ada, tentu perguruan tinggi tidak akan mau menerima calon mahasiswa yang belum berprestasi:

STKIP Surya yang dikekola Univerisitas Katolik Parahyangan ini memiliki 5 program studi yaitu program studi Pendidikan Fisika, Kimia, Matematika, 1 program S2 (Strata 2) yaitu Pendidikan IPA. Selama perjalanan, kami sudah meluluskan lebih dari 800 mahasiswa dari daerah 3T dan kembali ke daerah asalnya untuk menjadi guru. Mereka dapat bersaing dengani CPNS lainnya untuk menjadi guru, dan saat ini sudah terbukti mereka dapat menghantarkan anak didik mereka menjadi siswa yang berkompetensi . Kami tidak mencari mahasiswa yang telah memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, karena kami akan mengajarkan mulai dari konsep dasar seperti perhitungan 1 + 1, 2 + 2, padahal mereka itu adalah lulusan SMA. Prinsip kami dalam mendidik adalah : mundur selangkah, untuk berlari sangat cepat dan yang lebih penting lagi adalah mendidik dengan “hati”. Puncaknya Dr Nancy Susianna, M.Pd mengemukakan harapannya,” Jadi saya mengharapkan ada pendidikan tinggi inklusi seperti di sekolah dasar dan menengah, perhatikanlah peserta didik yang berasal dari daerah 3T

– Advertisement –

Turut hadir diantaranya, Marzuki Ali sebagai pembina APTISI, Hashim Djojohadikusumo sebagai Tim TKN, Prabowo Subianto sebagai Presiden RI Terpilih periode 2024-2029, M. Budi Djatmiko sebagai Ketum APTISI, Laode M. Kamaluddin sebagai Rektor UICI, PO Abas Sunarya sebagai Ketua Panitia RPPP dengan Moderator, George Iwan Marantika serta GEBBER (Gerakan Betawi Bersatu). (*red).

( Dessi Natalia Tarigan )

- Advertisement -
Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *