Kajen, MediaRCM.com – Ikon Wisata yang memikat pengunjung tidak selalu berupa obyek alam dengan lanscap yang menawan, atau bangunan fonumental yang memukau serta pentas pagelaran kolosal yang menggelegar suaranya. Ternyata eksostisme buah Durian mampu mencuri perhatian kalayak ramai. Dan Aromannya mampu menggaet pelancong sehingga terpikat dengan buah bernama Durian.
Momentum menjadi sebuah ide kreatif untuk mengeksplorasi potensi hasil produksi panen raya petani duren untuk dijadikan ikon wisata. Oleh karennya, nampak kontes Festival Durian yang menjadi ajang tradisi tahunan Pemerintah kabupaten Pekalongan, yang diselenggarakan tahun ini, dikemas lebih meriah, didukung dengan lokasi di Alun-alun tengah pusat pemerintahan, sehingga merepresentasi sebuah festival.
Tahun 2024 ini, Produk tangan kreatif dari Dinas Pemuda dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan (Dinporapar) yang mengemas kontes festival durian, patutlah diacungi jepol. Pasalnya dengan perencanaan yang disusun, mampu menggaet ribuan pengunjung untuk hadir menyaksikan kontes gunungan durian dari 19 kecamatan se wilayah kabupaten Pekalongan, pada hari minggu tanggal 14 Januari 2024.
Sepertinya, kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari promosi wisata di Pekalongan agar semua orang dapat mengetahui potensi-potensi yang ada, terutama buah durian lokal asli Kabupaten Pekalongan. Setidaknya, adanya acara ini dapat memberikan informasi dan menjadi sarana sosialisasi kepada masyarakat umum bahwa Pekalongan tidak hanya terkenal dunia internasional dengan Batik nya, tetapi lebih dari itu, Pekalongan memiliki banyak potensi lain yang dapat dikembangkan, sehingga perubahan kondisi yang diharapkan dapat mendorong dalam meningkatkan perekonomian daerah.
Pada pembukaan festival hari ini, Minggu 14 Januari 2024, Bupati Pekalongan, Ibu Fadia berkesempatan menyampaikan pidato, dalam sambutannya beliau menuturkan betapa pentingnya festival ini dalam mempromosikan durian lokal dan meningkatkan pariwisata daerah.
“Kemeriahan ini merupakan ajang perayaan panen raya petani buah durian, yang dikemas sedemikian rupa dan mampu memperkenalkan kekayaan hortikultura daerah kabupaten Pekalongan. Sehingga Festival ini mampu menarik antusias masyarakat untuk hadir ke Alun-alun Kajen,” tutup Bupati.
Menyoroti aktifitas Festival, dapat diungkapkan kemeriahan acara yang dihadiri ribuan pengunjung yang antusias dengan beraneka pentas yang ditawarkan, seperti pameran durian, lomba makan durian, dan pertunjukan seni budaya yang memukau. Tak ketinggalan, para pengunjung juga bisa menikmati hidangan lezat yang menggunakan durian sebagai bahan utama.
Plt Kepala Dinas Dinporapar Kabupaten Pekalongan Abdul Baqi, melalui Kepala Bidang Pariwisata, Subhan, dirinya menjelaskan bahwa Festival Durian merupakan tradisi tahunan sebagai ungkapan syukur atas panen raya para petani durian di Pekalongan.
“Tradisi kali ini dikemas dengan konsep baru, disamping lokasi barunya di Alun-alun Kajen,” kata Subhan.
Acara juga mengusung pentas seni budaya lokal dan berbagai lomba untuk menggaet antusias pengunjung. Disamping itu, untuk melengkapi kepuasan pengunjung, panitia kegiatan ini menggaet dunia usaha UMKM untuk memperkenalkan produk khas Pekalongan. Dan yang tak kalah memikatnya, acara dilanjutkan dengan pentas musik Band, sebagai penutup acara.
Sementara itu, beberapa pengunjung yang hadir dan sempat dimintakan kesan pesannya. Salah satu pengunjung warga Desa Rembun, Sholikin.
“Festival durian ini sangat meriah dan cukup menghibur pengunjung. Kita dapat mencicipi durian gratis yang disediakan oleh panitia. Harapan saya, semoga kegiatan rutin tahunan ini semakin meriah di tahun mendatang,” kata Sholikin. (phy/red)