Penghijauan Trajumas Dinilai Penting untuk Jaga Mata Air, Ini Kata Harun Abdul Khafizh

Reporter Media RCM Pantura 16 Views

IMG 20251220 WA00681 scaled

Pekalongan – Komitmen menjaga kelestarian lingkungan kembali ditunjukkan melalui kegiatan penghijauan di Desa Trajumas, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, pada Sabtu (20/12/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh Komuniti Forestri dengan melibatkan lintas komunitas pecinta lingkungan dan unsur pemerintah setempat.

Kegiatan penghijauan diawali dengan apel bersama, dilanjutkan penanaman pohon di kawasan sekitar sumber mata air, serta diakhiri dengan sarasehan yang diisi diskusi terkait konservasi alam dan keberlanjutan lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, sekitar 700 bibit tanaman konservasi dan produktif disiapkan untuk wilayah Desa Trajumas.

Berbagai komunitas hadir sebagai relawan, di antaranya Squad Nusantara, Sodo Lanang Nuswantoro, Kornusa, Kapilaska, World Clean Up Day, Lintas Komunitas Penjaga Mata Air Pemalang, serta komunitas lingkungan lainnya. Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Desa Trajumas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Perhutani, CDK 4, dan DAS Pemali Jratun.

- Advertisement -

Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Harun Abdul Khafizh, yang juga bagian dari Lintas Komunitas Penjaga Mata Air Pemalang, mengapresiasi kegiatan tersebut dan menilai aksi konservasi ini sebagai langkah penting menjaga kawasan hulu dan sumber mata air.

“Alhamdulillah, hari ini kita bisa hadir dalam kegiatan penanaman tanaman konservasi dan pembagian bibit produktif di Desa Trajumas bersama para pegiat pecinta alam,” ujar Harun.

Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari aksi lingkungan yang sebelumnya dilakukan Komuniti Forestri di kawasan mangrove, dan kini mulai menyasar wilayah hulu. Adapun tanaman yang ditanam di sekitar sumber mata air antara lain ficus elastika, pule, ficus benjamina, serta beberapa jenis karet produksi.

“Tanaman-tanaman ini diharapkan mampu menguatkan perakaran di wilayah sumber mata air agar tetap lestari,” katanya.

Selain itu, bibit produktif seperti durian, petai, dan matoa juga dibagikan kepada masyarakat. Harun menilai keterlibatan berbagai pihak menunjukkan meningkatnya kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan, khususnya di wilayah Pantura.

Sementara itu, Kepala Desa Trajumas, Kosim, menyambut baik kegiatan penghijauan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting mengingat kondisi tanah di wilayahnya yang tergolong labil.

“Saya merasa senang sekali dan sangat mendukung kegiatan penanaman pohon seperti ini. Pesan saya kepada masyarakat, apa yang sudah ditanam mohon dijaga bersama-sama,” ujarnya.

Kosim menjelaskan, Desa Trajumas memiliki beberapa sumber mata air, dengan satu sumber utama yang airnya sangat jernih dan dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum serta mengairi persawahan warga. Bahkan, aliran air dari wilayah tersebut juga dimanfaatkan oleh sejumlah wilayah lain, seperti Desa Bodas, Gunung Langu, Karanggondang, hingga Gembong.

“Makanya memang perlu ada penjagaan seperti ini. Kegiatan konservasi seperti ini sangat mendukung keberlangsungan sumber mata air kami,” pungkasnya. (Bar)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *