PURBALINGGA,MEDIA RCM – Kehidupan berbangsa dan bernegara tidak lepas dari kewajiban untuk senantiasa menjaga keharmonisan. Negara yang majemuk memiliki keharusan menjaga kelestarian dan kerukunan agar terciptanya kehidupan tentram dan makmur, yaitu dengan memuliakan Pancasila yang bukan hanya sekedar tulisan.
Pancasila sebagai arah pandangan hidup bangsa (way of life) lahir sebagai buah pikiran para bapak pendiri bangsa (founding fathers) yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Yamin, dan Mr. Soepomo sebagaimana iktiar untuk membangun tanah air sesuai amanat kemerdekaan yaitu untuk menjalani kehidupan yang bebas dan tanpa belenggu penjajahan (artinya adalah bebas dan mampu membangun bangsanya sendiri tanpa campur tangan negara lain).
Lima sila Pancasila memiliki masing-masing nilai filosofis yang mulia apabila terus diupayakan menjadi pedoman kita menjalani kehidupan yang dinamis ini. Sebab bangsa ini terus mengalami berbagai ujian yang meneguhkan ‘keimanan’ terhadap ideologi Pancasila itu sendiri.
Namun apakah sampai saat ini keberadaan Pancasila masih relevan digunakan ? Jawabannya adalah seharusnya masih. Pancasila dengan segenap nilai (value) dan keutamaan (virtue) akan terus mengilhami jalan kehidupan bangsa apabila diresapi secara khidmat yang didasarkan atas kepentingan bersama seluruh elemen kehidupan bangsa.
Berbeda ketika pemilik bangsa ini mulai pudar rasa Nasionalisme akibat pergeseran perilaku yang menyimpang.
Radikalisme adalah salah satu contoh nyata tatkala pemahaman ideologi Pancasila ini tidak diresapi dengan baik. Ajaran radikalisme memuat pemikiran yang tidak sejalan dengan cita-cita Pancasila, bahkan secara ekstrimis ingin mengganti elemen kepercayaan dari Pancasila menjadi ajaran lain yang merugikan.
Kasus Terorisme Bom Bali 2002 yang pernah terjadi di Indonesia bukan hanya mengancam nyawa warga negara yang tidak bersalah, melainkan mengancam eksistensi ideologi bangsa yang semakin genting menerima terpaan badai seiiring waktu berjalan. Ini menandakan bagi kita bahwa harus terus berjuang memantaskan diri untuk mengasah nilai ketuhanan terhadap kepercayaan (Pancasila Sila 1) agar lebih mantap lagi.
Begitu pula dengan keharusan menjunjung tinggi nasionalisme di atas kepentingan pribadi maupun golongan, agar ideologi asing yang tidak sejalan dengan nilai keluhuran Pancasila tidak mudah merongrong masuk di tubuh bangsa ini. Akan sangat menakutkan apabila Pancasila. Kini tugas besar itu diemban oleh seluruh generasi muda penerus bangsa Indonesia ke depan.
Meneguhkan keyakinan Ideologi Pancasila
Kita pasti pernah mendengar bahwa tugas berat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan lagi keharusan menenteng senjata melawan penjajah di medan perang, bukan. Melainkan adalah kesulitan melawan bangsa itu sendiri.
Pernyataan tersebut pernah diucapkan oleh Bung Karno setelah Indonesia merdeka, bahwa menurutnya tantangan nyata di masa modern ke depan adalah melawan bangsa Indonesia itu sendiri. Sebuah kata yang berarti panjang dan mendalam bagi generasi penerus bangsa sekarang.
Bung Karno merasa khawatir tatkala 100 tahun ke depan nilai luhur Pancasila tak tumbuh subur lagi di sisi perjalanan para penerus bangsa ini kelak. Ia takut Negara ini hancur karena tak lagi dicintai oleh pemilik bangsa itu sendiri.
Maka dari itu, kini tugas pemuda adalah kembali meneguhkan keimanan terhadap Pancasila sebagai landasan hidup dan berperilaku. Pancasila memiliki syarat ideologi untuk menuntun bangsa ini menuju arah yang benar sejalan dengan cita-cita kemerdekaan bangsa.
Pancasila bukan hanya sekedar tulisan yang hanya di pajang di dinding, internet maupun di depan kelas setiap sekolah. Memaknai hari lahir Pancasila memiliki beberapa aspek penting.
Pertama, Prinsip-Prinsip dalam Pancasila seperti ketuhanan yang maha esa, keadilan sosial, persatuan, kerakyatan harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai dasar negara, Pancasila memberikan arah dan prinsip-prinsip yang menjadi pedoman bagi pembangunan negara dan masyarakat Indonesia.
Kedua, hari lahir Pancasila adalah momen refleksi untuk memperkuat pemahaman dan kesadaran terhadap Ideologi Pancasila, terutama bagi para generasi muda. Pendidikan Pancasila, sosialisasi nilai-nilai Pancasila penting untuk terus diupayakan agar menciptakan generasi berlandaskan karakter dan prinsip kebangsaan yang nasionalis. Pancasila bukanlah ideologi statis, melainkan akan terus berkembang sesuai kebutuhan zaman dan tantangan yang negara ini hadapi.
Alhasil, perayaan Hari Lahir Pancasila akan berbuah manfaat bagi kehidupan bangsa, memberikan pedoman moral dan etika untuk kebaikan hidup, serta sebagai Ideologi, Pancasila memiliki peran penting dalam mempersatukan bangsa yang majemuk untuk membentuk identitas bangsa Indonesia yang diinginkan. Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023!
(Gayuh Ilham Widadi, S.Pd.)