Bupati Malang Tinjau Langsung Lokasi Pasca Banjir Bandang Di Ngantru

Reporter Media RCM JATIM 123 Views

Mediarcm,Jawa Timur|NGANTANG malang – Bupati Malang Drs.H.M Sanusi M,M didampingi Jajaran Forkopimda Kabupaten Malang dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang meninjau secara langsung kondisi bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang pada Senin 17/4/2023
IMG 20230419 WA0062 1
Banjir bandang yang terjadi pada Kamis (13/4) lalu, membawa material lumpur, kayu, bambu itu merendam sawah dan kebun jeruk milik warga dengan luas 2 hektar dan ketinggian kurang lebih 2 meter. Selain itu, banjir juga menyebabkan aliran di Sungai Talang juga ikut tersumbat material kayu dan bambu yang menumpuk terbawa banjir bandang. Namun demikian, dalam peristiwa tersebut tidak ditemukan korban jiwa.

Akibat banjir bandang yang terjadi di Dusun Genteng, Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, fasilitas umum kamar mandi mushala terendam lumpur bercampur kayu batangan sedalam 10 meter, dan jaringan air bersih warga Desa Ngantru terputus. Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Malang juga menyerahkan bantuan berupa paket sembako, 10 tandon air dan 1 unit truck tangki untuk kebutuhan air bersih.

“Dimohon untuk antisipasi kedepannya ditingkatkan, kurangi pemotongan pemotongan pohon liar karena dampaknya bisa longsor/banjir seperti ini, Mudah mudahan kedepannya tidak ada lagi musibah seperti ini di Desa Ngantru, Ngantang.” ucap Bupati Malang dalam sambutannya.

Bupati Malang Sanusi menyebutkan, bahwa pihaknya menghimbau untuk adanya pemotongan kayu/pohon di sepadan Sungai yang terkadang membahayakan. Untuk itu dirinya menghimbau kepada Kepala Desa untuk menindak siapapun warga Desa yang hendak memotong pohon sembarangan. Oleh karena itu, yang paling penting yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah menjaga hutan. Sebab menangani bencana dan menanggulangi dampak dari risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak.

- Advertisement -

“Pada masa mendatang penting bagi semua kalangan masyarakat untuk memperbaiki kondisi alam, antara lain melalui penghijauan atau penanaman pohon,” ujar Bupati Malang.

Sementara itu, Kepala Desa Ngantru, Setyo Budi, mengatakan banjir bandang ini merupakan yang ketiga kalinya dan yang terparah. Sebelumnya banjir parah terjadi pada 2010 dan 2021. “Banjir ini yang ketiga kalinya, 10 kali lipat lebih besar dari yang terjadi sebelumnya yakni pada 2010 dan 2021. Penyebabnya, mungkin material yang dari kawasan hutan sekitar gunung kelud longsor karena tidak ada pijakan, sehingga menjadi bendung alam. Saat hujan deras akhirnya terbawa arus sungai sampai sini,” tandasnya. (prokopim/dhe)*Joko*

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *