Blitar.MediaRCM.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan pangan yang disediakan oleh Sentra Pangan Berbasis Gizi (SPBG), Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Blitar menggelar pelatihan bertajuk “Peningkatan Keamanan Pangan bagi Penjamah dan Pengelola SPBG”, yang dilaksanakan pada (27/9/2025) di Ruang Perdana Kabupaten Blitar.
Pelatihan ini diikuti oleh seratus peserta yang terdiri dari penjamah makanan, pengelola dapur, serta petugas teknis SPBG dari berbagai wilayah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan teknis dalam pengelolaan pangan yang aman, higienis, dan bergizi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan RI.
Kepala Bidang Kesehatan Kabupaten Blitar, Dr Miftakhul Huda,dalam sambutannya menyampaikan bahwa keamanan pangan merupakan faktor penting dalam mendukung kesehatan masyarakat, terutama di lingkungan SPBG yang menjadi salah satu pilar pemenuhan gizi masyarakat.
“Penjamah makanan adalah garda terdepan dalam menjaga mutu dan keamanan pangan. Melalui pelatihan ini, kami harap praktik-praktik yang diterapkan di lapangan dapat semakin sesuai standar, dan risiko kontaminasi pangan bisa diminimalisir,” ujar Dr Miftakhul.
Materi pelatihan meliputi prinsip dasar higiene sanitasi makanan, manajemen risiko kontaminasi, cara penyimpanan dan pengolahan pangan yang baik, serta simulasi praktik langsung. Selain itu, peserta juga dibekali informasi mengenai pentingnya labelisasi, penggunaan bahan pangan yang aman, serta pengelolaan limbah dapur.
Salah satu peserta,Rianto, dari Sukosewu Gandusari, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari pelatihan ini.
“Banyak hal yang selama ini kami anggap sepele ternyata berdampak besar pada keamanan pangan. Kami jadi lebih paham bagaimana menerapkan standar kebersihan di setiap tahap pengolahan,” katanya.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga mampu menciptakan sistem pengelolaan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan di lingkungan SPBG. Ke depannya, kegiatan serupa direncanakan akan terus dilakukan secara berkala untuk menjaga mutu layanan pangan kepada masyarakat.
Kegiatan ini sangat penting karena makanan siap saji merupakan salah satu produk yang rentan terhadap kontaminasi. Dengan pelatihan ini, diharapkan para pelaku usaha dapat menerapkan prinsip keamanan pangan demi melindungi konsumen,” ujar Narasumber, Nur Yuniarti, saat membuka acara.
Materi yang disampaikan meliputi prinsip dasar keamanan pangan, praktik higienis menjamah pangan, cara penyimpanan makanan yang benar, serta identifikasi potensi bahaya biologisi, kimia, dan fisik dalam makanan. Selain itu, peserta juga diberikan simulasi langsung mengenai prosedur cuci tangan yang benar dan teknik sanitasi peralatan dapur.(**)
Penulis Bas