Masihkah Guru Dibutuhkan?

Reporter Redaksi 320 Views
Ansela Herawaty,S.Ag, Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMAN 2 Pontianak

PONTIANAK, MediaRCM.com – Meskipun tenaga AI memberikan solusi praktis dan efisien dalam pendidikan dengan kemajuan browser, media sosial, dan kecerdasan buatan, keberadaan guru tetap penting. Kegembiraan siswa yang meraih nilai baik setelah usaha keras terancam tergantikan oleh kepuasan instan dari solusi online. Selain itu, tantangan bukan hanya pada materi yang tersebar, tetapi juga jawaban yang mudah diperoleh melalui internet.

Dalam menghadapi perkembangan ini, Kurikulum Merdeka hadir dengan berbagai penawaran untuk menyambut perubahan zaman. Meskipun AI memberikan kemudahan, keberadaan guru masih relevan dalam memberikan bimbingan, pembimbingan, dan pengembangan karakter yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Mengingat pembelajaran abad ke 21 ini yang menekankan terhadap kebermaknaan dalam proses penerimaan informasi, membuat peran guru sebagai manusia jauh bisa lebih diandalkan daripada Ai itu sendiri. Keberadaan guru menjadi kunci dalam memberikan bimbingan, pembimbingan, dan pengembangan karakter siswa. Meskipun AI membantu, interaksi manusiawi tetap tak tergantikan dalam pendidikan yang holistik.

– Advertisement –

Guru memiliki kelebihan yang tak tergantikan dalam memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Pertama, kehadiran fisik guru menciptakan ikatan emosional dan interaksi langsung dengan siswa, memungkinkan pemahaman yang lebih dalam. Kemampuan membaca ekspresi wajah dan tanggapan langsung memungkinkan penyesuaian metode pengajaran sesuai kebutuhan individual.

Kedua, guru membawa pengalaman pribadi dan kearifan ke dalam kelas, memperkaya konteks pembelajaran. Mereka tidak hanya mengajarkan fakta, tetapi juga mentransfer nilai, etika, dan pengetahuan praktis. Inilah yang menciptakan landasan bagi perkembangan karakter dan pemahaman holistik.

- Advertisement -

Selain itu, guru mampu mendeteksi tantangan belajar siswa secara lebih personal. Dengan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan potensi setiap siswa, guru dapat memberikan dukungan tambahan, mengatasi hambatan, dan memotivasi mereka untuk mencapai potensi maksimal.

Kelebihan lainnya adalah kreativitas dalam menyampaikan materi. Guru dapat mengadaptasi metode pembelajaran sesuai gaya belajar siswa, menggunakan pendekatan yang menarik dan inovatif untuk mempertahankan minat mereka. Hal ini menciptakan suasana belajar yang memicu rasa ingin tahu dan eksplorasi.

Terakhir, guru memainkan peran penting dalam membentuk hubungan interpersonal yang positif di dalam kelas. Dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, guru memberikan ruang  bagi kolaborasi, diskusi, dan pertumbuhan sosial siswa.

Dengan kombinasi kelebihan-kelebihan ini, guru tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga arsitek pengalaman belajar yang membangun fondasi kuat untuk perkembangan siswa secara   menyeluruh.

(Penulis : Ansela Herawaty, S.Ag, Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti pada SMAN 2 Pontianak)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *