Gedung DPRD Dirusak Massa Bermotor, Bupati Blitar: Ini Bukan Aspirasi, Tapi Kerusuhan

Reporter Basuki Blitar 54 Views

Blitar.MediaRCM.com — Situasi mencekam melanda Kota Blitar pada malam Sabtu, 30 Agustus 2025. Ratusan orang yang mengendarai sepeda motor melakukan konvoi dari arah barat menuju pusat kota. Sebagian dari mereka tampak mengenakan penutup wajah, menambah ketegangan di tengah masyarakat.

Konvoi tersebut berujung pada aksi anarkis dengan perusakan sejumlah fasilitas umum, termasuk Gedung DPRD Kabupaten Blitar. Kaca-kaca pecah, pagar rusak, serta coretan-coretan vandalisme terlihat di berbagai sudut gedung.

Bupati Blitar, Drs. H.Rijanto, hari ini Senin 1 September 2025 meninjau langsung gedung DPRD Kabupaten Blitar. Ia mengecam keras aksi tersebut dan meminta aparat keamanan bertindak tegas terhadap pelaku kerusuhan.

Dalam hitungan menit, pagar gedung DPRD Kabupaten Blitar roboh diterjang massa. Mereka menyerbu masuk ke setiap ruangan, menjarah barang-barang berharga, menghancurkan fasilitas, dan menyalakan api di ruang-ruang rapat. Laporan awal menyebut kerugian mencapai Rp 50 miliar.

- Advertisement -

“Ini bukan cara menyampaikan aspirasi. Aksi brutal ini mencederai demokrasi dan merusak ketertiban umum,dalam hitungan menit, pagar gedung DPRD Kabupaten Blitar roboh diterjang massa. Mereka menyerbu masuk ke setiap ruangan, menjarah barang-barang berharga, menghancurkan fasilitas, dan menyalakan api di ruang-ruang rapat.

Bupati juga menilai kuat bahwa kerusuhan ini tidak murni digerakkan warga Blitar.

“Isunya banyak pelaku dari luar daerah. Saya juga meyakini itu, soalnya kalau orang Blitar tidak mungkin melakukan hal seperti ini,” ucapnya.

Meski begitu, Bupati Rijanto menegaskan semangat bangkit harus tetap ada.

“Saya dorong DPRD dan Sekwan untuk bangkit. Setelah olah TKP oleh kepolisian, kita bersihkan, kita inventarisir, lalu kita tata ulang kembali,” ujarnya.

Instruksi khusus juga diberikan kepada ASN di lingkungan Pemkab Blitar.

“Besok ASN memakai pakaian bebas, menggunakan plat nomor biasa, tidak merah. Kita tidak perlu memamerkan harta kekayaan sebagai pejabat publik,” kata Rijanto.

Dari hasil investigasi sementara, massa penyerang diketahui tidak hanya berasal dari Blitar. Ada yang datang dari Yogyakarta, Grobogan, Tuban, hingga Kediri.

Forkopimda pun telah menggelar rapat darurat hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa untuk meredam situasi.
“Kita harus ciptakan kondisi yang adem dan kondusif,” pungkas Bupati.

Gedung DPRD Kabupaten Blitar yang seharusnya menjadi rumah aspirasi rakyat justru menyisakan puing-puing kebakaran dan jejak penjarahan. Pemerintah daerah memastikan revitalisasi segera dilakukan agar simbol demokrasi di Blitar itu kembali tegak.”Tegas Bupati.

Penulis Bas

 

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *