AKTIFIS YUNUS BERBAGI PARCEL, “SATIR” TAPI BISA MENJADI KEBENARAN

Reporter Heru RCM Jatim 154 Views

Yunus, salah satu Aktifis Banyuwangi yang setiap langkah dan aktifitasnya selalu menjadi “Viral” dan mengundang kontroversi, karena substansi kegiatannya menjadi pro dan kontra di tengah Masyarakat Banyuwangi.

Banyuwangi,Rabu 26 Maret 2025

Saya mengulas dan melihat sederhana dari kegiatan, yang dilakukannya menjadi Pro, karena tidak semua elemen masyarakat “berani” menyuarakan kebenaran dengan segala resiko yang dia tanggung.

Seperti kasus yang menimpa, sang aktifis untuk dipenjara, karena keberanian beliau menyuarakan kontra narasi, tentang wabah covid, sebagai atensi negara dan dunia. Meskipun pada kenyataannya, kejadian wabah covid kemarin, banyak sekali yang berbicara dan menentang lantang, sampai pada analisa “bisnis vaksin, dan shaking economic global”, beruntung beliau lepas dari ancaman kematian saat itu, namun selepas kondisi, namun kritikan sesudahnya banyak sekali, namun tidak “sedang” terjadi, seorang Yunus, berani melontarkan narasi ketika “sedang terjadi”.

- Advertisement -

Disaat kasus, masyarakat bawah/lemah ekonomi, aktifis Yunus, seolah menjadi “harapan” Mak-Mak, se-Indonesia, meminta bantuannya untuk mecarikan jalan keluar, dari tekanan hutang yang menghimpit, sampai merasa putus asa, dan bunuh diri, terhadap himpitan hutang, untuk bertahan hidup, dari lemahnya ekonomi dan daya beli, sampai tabung gas melon, disita karena gagal bayar. Siapa Wakil Rakyat, yang berani mengkritisi dan mengambil tindakan dalam pembelaan problem masyarakat miskin, sampai saat ini, malah justru berfikir bagaimana turut serta bersama penguasa dan pemodal, mempersulit kondisi yang terjadi dengan skema permainan “permainan skema” SDA dan APBD demi kepentingan pribadi dan kelompoknya yang rakus/korup. Tak peduli nasib rakyatnya.

Screenshot 20250326 081928 Video Player

Kembali seorang Yunus, membagikan Parsel, kepada Beberapa Kepala Dinas Pemkab Banyuwangi, yang merupakan sindiran “satir” atas kejadian yang menimpa kondisi ekonomi, lemahnya daya beli, perencanaan, dan banyaknya proyek mal fungsi, yang mengakibatkan defisit anggaran, sehingga perlu dibantu dan diberikan bingkisan lebaran, karena bantaknya pelaku usaha konstruksi yang terjebak dalam dugaan skema ijon-ijon proyek dan permainan fee fee proyek, sehingga Yunus mmberikan, kegiatan “Satir” dirasa para pemimpin kita masih kurang dan butuh pemberian sesutu kepada pimpinan/pejabat Pemkab Banyuwangi. Tentunya Yunus, tahu kalau pemberian tersebut secara regulasi tidak diperbolehkan.

Kritik lain, bahwa seorang Yunus, dengan sukarela memberikan bingkisan yang berasal dari kocek pribadinya, lain halnya, ketika “Program ASN Berbagi”, menggunakan/menyalahgunakan kewenangan dan aturan, sebagai “suatu pemaksaan” karena unsur perintah ersebut, dapat terindikasi “pemaksaan” karena uang gaji ASN, bukan dapat dimainkan dengan dibuatnya “Perintah Negara” namaun malah dibuatkan sistem dan upload. Seperti hal kebijakan lainnya, seolah arah dan strategi baik ekonomi, pembangunan selama 2 periode yang lalu, “kebingungan” bagaimana cara mengatasinya, karena para pemimpin minim kapabilitas, kompetensi, integritas dan moralitas, sampai sampai Masjid Pemkab pun “jadi korban” dalam kepentingan Pragmatis dan Dugaan Permainan Fee Fee Proyek. Karna sudah masuk dalam “Kegagalan Konstruksi” sudah seharusnya APH menangkap Oknum ang bermain dibelakang semua Proyek yang Gagal Fungsi, Pasar Sobo, Wisma Atlit, Pantai Boom, Bandara, Gedung Juang, dan proyek mubazir lainnya.

 

By: Andi Purnama

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *