Tradisi Tahunan, Pemdes Pulerejo Gelar Ziarah Kubur Setiap 16 Agustus

Reporter Basuki Blitar 23 Views

Blitar.MediaRCM.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Pulerejo setiap tahunnya rutin menggelar acara ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan kepada para tokoh pendahulu desa. Acara ini dilaksanakan setiap tanggal 16 Agustus, sehari menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tradisi ini telah berlangsung sejak tahun 2020 dan menjadi bagian dari budaya lokal masyarakat Pulerejo. Ziarah dilakukan ke makam para mantan pemimpin desa, mulai dari para demang di masa lampau hingga kepala desa yang telah wafat.

Kepala Desa Pulerejo, Bapak Agus Saat ini menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai penghormatan, tetapi juga sebagai bentuk pembelajaran sejarah bagi generasi muda. “Kita ingin mengenang jasa para pendahulu yang telah berjuang membangun desa ini. Semoga kegiatan ini terus lestari,” ujarnya.

Acara ziarah diawali dengan doa bersama di balai desa, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke makam-makam yang tersebar di beberapa titik di wilayah desa. Warga pun turut hadir dan berpartisipasi secara sukarela dalam kegiatan ini.

- Advertisement -

Masyarakat Pulerejo menyambut baik tradisi ini, karena dinilai memperkuat nilai-nilai gotong royong, penghormatan kepada leluhur, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap desa dan sejarahnya.

Ziarah tahunan ini juga menjadi momentum refleksi bagi Pemdes dan warga untuk terus melanjutkan perjuangan membangun desa ke arah yang lebih baik.

Agus menambahkan bahwa tradisi ziarah ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan perangkat desa. “Ziarah ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momen kebersamaan. Kita berkumpul, mendoakan para leluhur, dan saling menguatkan komitmen untuk menjaga nilai-nilai yang telah diwariskan,” ungkapnya.

Menurutnya, semangat para pendahulu yang telah memimpin desa Pulerejo harus terus dihidupkan dalam bentuk pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. “Mereka telah meletakkan dasar-dasar pembangunan desa. Tugas kita hari ini adalah melanjutkan dengan semangat yang sama, bahkan lebih baik,” jelas Agus.

Ia juga berharap, generasi muda dapat ikut ambil bagian dalam tradisi ini agar tidak terputus di masa depan. “Anak-anak muda harus tahu siapa saja tokoh-tokoh desa mereka. Dari situ, mereka bisa belajar tentang perjuangan, dedikasi, dan pentingnya menjaga identitas desa,” tambahnya.

Ziarah kubur ini diakhiri dengan doa bersama dan tabur bunga di makam-makam para demang dan kepala desa terdahulu. Warga Pulerejo tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan khidmat dan penuh rasa hormat.(**)

Penulis Bas

 

 

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *