Pemdes Sumberboto Meriahkan Bersih Desa Hiburan Wayang Kulit & Kehadiran Komedi Jo Klithik Jo Kluthuk

Reporter Basuki Blitar 24 Views

Blitar.MediaRCM.com – Pemdes Sumberboto sukses menyelenggarakan acara Bersih Desa dengan sajian kebudayaan yang sarat makna, yakni pagelaran Wayang Kulit. Acara yang digelar di halaman Balai Desa tersebut pada Minggu malam (7/7/2025) berlangsung meriah seiring kehadiran dalang kondang Kidalang Minto Darsono dan Khitathet Kusumo Wibasuh, serta ditemani bintang tamu spesial, komedian terkenal Jo Klithik Jo Kluthuk.

Acara tersebut dihadiri ,Kepala Desa Sumberboto Panggih Riadi, Muspika, Camat Wonotirto Mahendra Pudji R, S.Pd., MM, Kapolsek Wonotirto, Komandan Sub Ramil Pos Wonotirto Koramil 0808/09 Sutojayan Kodim 0808/Blitar, Peltu Supriyadi, Para Undangan Kepala Desa Kecamatan Wonotirto, Babinkamtibmas dan Babinsa Desa. Ketua BPD Bersama Anggota, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan Karang Taruna desa Sumberboto.

Pagelaran wang kulit diawali sambutan oleh ketua panita dan dilanjutkan penyerahan wayang dari Kepala Desa Sumberboto Panggih Riadi diwakili Sekretaris Desa setempat Maryakon kepada Ki Dalang Minto Dharsono, mengambil cerita Wahyu Ketentraman sebagai puncak acara semarak bersih Desa Sumberboto.

Kepala Desa Sumberboto, Panggih Riyadi, membuka acara dengan sambutan hangat. Ia menyampaikan, “Acara ini bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana pelestarian budaya dan pemersatu masyarakat. Wayang kulit menyampaikan nilai-nilai luhur, sementara kehadiran Jo Klithik menambah warna tawa dan keceriaan.”

- Advertisement -

Camat Wonotirto Mahendra Pudji R, S.Pd., MM, dalam sambutannya mengatakan, acara Bersih Desa Sumberboto dengan pagelaran wayang kulit dan sentuhan komedi ini diharapkan menjadi tradisi tahunan yang selalu dinanti warga, sebagai bagian dari semangat gotong-royong dan pelestarian warisan budaya.

Pagelaran ini bukan sekadar tontonan—melainkan cerminan semangat masyarakat Sumberboto dalam menjaga akar budaya, mempererat tali persaudaraan, dan menciptakan ruang hiburan yang mendidik dan menghibur. Acara seperti ini menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain dalam merancang acara bersih desa yang berpijak pada nilai lokal namun tetap segar dan relevan.

Pagelaran dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, diawali Ki dalang Minto Darsono yang membuka cerita klasik wayang dengan lakon “Wahyu Ketentraman”. Penonton dari berbagai kalangan – anak-anak, remaja, dewasa – duduk bersila, terpaku menyimak alur cerita penuh intrik, keluhuran budi, dan pesan moral luhur.

Tak lama berselang, giliran Khitathet Kusumo Wibasuh naik ke panggung mengajak penonton menyelami kisah cinta dan pengorbanan. Aksinya berhasil mengaduk emosi dan tawa, terlebih ketika ia melontarkan pantun jenaka khasnya, memecah keseriusan malam dengan tepuk tangan meriah.

Kemudian, acara disulap menjadi sesi hiburan komedi ketika Jo Klithik Jo Kluthuk tampil. Dengan gaya khasnya—ceplas-ceplos, gestur jenaka, dan guyonan lokal—Jo Klithik mampu membius penonton. Salah satu segmen paling lucu adalah saat ia mengolok-olok stereotip “wong ndeso” dengan penuh kehangatan dan rasa persaudaraan. Para penonton tertawa terbahak-bahak, bahkan beberapa kali panggung diguncang tepuk tangan riuh.

Acara ditutup dengan doa Bersih Desa, dipimpin tokoh agama setempat, diiringi tabuhan gamelan. Masyarakat pun pulang dalam suasana penuh suka cita—hati senang, perut kenyang (setelah menikmati jajanan pasar tradisional), serta rasa bangga karena budaya lokal dijaga hidup dan diarahkan ke generasi muda.

Hingga dini hari, acara berlangsung lancar dan penuh kebersamaan. Tak hanya sebagai simbol syukur atas berkah dan keselamatan, pagelaran ini juga menjadi momen berharga dalam mempererat persatuan warga serta melestarikan seni tradisional yang kian langka di tengah arus modernisasi.

Penulis Bas

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *