TNI Tegaskan Guru dan Nakes di Yahukimo Profesional, Tak Terlibat Satgas TNI

Reporter Media RCM DKI 28 Views

TNI Tegaskan Guru dan Nakes di Yahukimo Profesional, Tak Terlibat Satgas TNI

(Puspen TNI)-Mediarcm.com Kejadian penyerangan terhadap para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, yang terjadi dua kali dalam kurun waktu 21–22 Maret 2025, yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata OPM wilayah Yahukimo.

Penyerangan pertama terjadi pada 21 Maret 2025 sekitar pukul 16.00 WIT, dilakukan oleh 10–15 orang pelaku. Sementara penyerangan kedua terjadi pada 22 Maret 2025 sekitar pukul 07.00 WIT, oleh 8 orang pelaku. Dalam insiden kedua ini, seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen ditemukan meninggal dunia. Peristiwa ini sangat disesalkan oleh semua pihak, khususnya TNI yang selama ini aktif membantu membangun kehidupan masyarakat Papua, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

Rosalia bersama enam rekannya, yang berprofesi sebagai guru dan tenaga kesehatan, menjadi korban penyerangan di Distrik Anggruk, yang dikenal sebagai salah satu distrik di Kabupaten Yahukimo yang selama ini aman. Rosalia Rerek Sogen adalah seorang yang berdedikasi tinggi dan mengabdikan diri di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Alumnus Program Studi Matematika FKIP Universitas Nusa Cendana Kupang ini dikenal sebagai pribadi yang tenang, cerdas, dan sederhana.

- Advertisement -

Sejak dikontrak secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Yahukimo pada 2021, Rosalia menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab di daerah yang sebelumnya dikenal aman. Berasal dari Larantuka Lewotala, NTT, sosok Rosalia meninggalkan kesedihan yang mendalam di hati para sahabatnya, yang mengenangnya sebagai guru tanpa tanda jasa.

Rosalia tewas dalam insiden penyerangan brutal oleh Kelompok bersenjata (OPM) pada 21 Maret 2025, bersama enam rekannya, 3 orang mengalami luka berat dan 3 lainnya luka ringan. Semua pihak termasuk TNI, Pemerintah daerah, sahabat, dan rekan sejawat turut berduka atas insiden yang mengakibatkan meninggalnya Rosalia dan mengenangnya sebagai simbol pengabdian dan ketulusan di garis depan pendidikan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa para tenaga profesional tersebut tidak memiliki keterlibatan maupun keterkaitan organisasi dengan aparat TNI yang tergabung dalam Satgas TNI. “Para guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Anggruk maupun distrik lainnya di Kabupaten Yahukimo adalah tenaga profesional yang tidak berafiliasi dengan satuan tugas TNI. Mereka adalah warga sipil yang bekerja secara profesional, berdedikasi tinggi, dan murni bertugas untuk melayani masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan,” tegas Kapuspen TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025).

Yayasan Serafim bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo juga menegaskan bahwa para guru dan tenaga kesehatan yang ditempatkan di 33 distrik adalah tenaga profesional. Mereka telah mengikuti seluruh tahapan seleksi yang ketat dan dinyatakan layak untuk ditempatkan di wilayah tugas masing-masing. Penugasan mereka bersifat murni untuk pelayanan publik dan tidak memiliki keterkaitan dengan aktivitas militer.

Penyerangan terhadap para tenaga pengajar dan kesehatan ini bukan hanya bentuk kekerasan terhadap individu, tetapi juga merupakan kejahatan kemanusiaan yang menjadi ancaman serius terhadap upaya pemerintah dan TNI dalam membangun sumber daya manusia dan percepatan pembangunan di Papua. TNI bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan maksimal kepada para tenaga pendidik dan tenaga kesehatan agar mereka dapat menjalankan tugas mulia tanpa rasa takut.

#tniprima
#tnipatriotnkri
#nkrihargamati
#tnikuatrakyatbermartabat

Autentikasi: Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi

(*Red Dessi Natalia.T)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *