Blitar.MediaRCM.com – Ratusan petani dari empat kecamatan di Kabupaten Blitar menggelar aksi damai menentang aktivitas penambangan pasir mekanik di aliran lahar Gunung Kelud, tepatnya di Kaliputih, Kecamatan Gandusari, pada Kamis (13/3/2025)
Para petani menilai bahwa penambangan pasir mekanik di aliran lahar Gunung Kelud kali putih menyebabkan kerusakan pada sumber mata air yang mereka andalkan untuk irigasi. Penurunan kualitas dan kuantitas air yang terjadi akibat aktivitas tambang dinilai dapat mengancam hasil pertanian mereka, yang bergantung pada kestabilan pasokan air.
Selain itu, para petani juga khawatir bahwa kegiatan tersebut dapat merusak lingkungan sekitar, seperti tanah yang semakin tererosi dan kerusakan ekosistem yang mendukung keberlangsungan pertanian di daerah tersebut. Mereka menuntut agar pemerintah dan pihak terkait segera menghentikan aktivitas tambang di Kaliputih dan mencari solusi yang lebih ramah lingkungan demi kesejahteraan masyarakat petani.
Aksi damai ini menunjukkan keseriusan petani dalam memperjuangkan hak mereka atas air dan tanah yang mereka kelola selama ini. Para petani berharap suara mereka didengar dan perhatian lebih diberikan untuk melindungi sumber daya alam yang penting bagi kehidupan mereka.
Aksi damai tersebut dimulai dengan para petani yang datang menggunakan truk dan sepeda motor menuju lokasi tambang. Mereka membawa poster-poster yang berisi tuntutan untuk menghentikan operasi tambang yang dianggap merugikan lingkungan serta berdampak buruk pada irigasi yang mereka andalkan untuk bercocok tanam.
Para petani juga melakukan orasi di lokasi tambang, menyuarakan keberatan mereka terhadap keberlanjutan aktivitas penambangan yang dinilai merusak sumber daya alam serta mengancam mata pencaharian mereka.
Para petani berharap penegak hukum segera turun tangan untuk menutup aktivitas tambang pasir mekanik di Kaliputih. Mereka meminta agar pihak berwenang, baik dari pemerintah daerah maupun aparat keamanan, untuk bertindak tegas dalam menegakkan peraturan yang ada dan melindungi hak-hak mereka sebagai warga yang bergantung pada pertanian.
Mereka juga mendesak agar evaluasi terhadap dampak lingkungan dan sosial dari penambangan tersebut dilakukan secara menyeluruh. Para petani menegaskan bahwa jika aktivitas tambang terus dibiarkan, dampaknya akan semakin buruk dan mengancam keberlanjutan hidup mereka di masa depan. Dalam orasi yang mereka sampaikan, para petani juga meminta agar dialog antara masyarakat dan pihak terkait segera dilakukan untuk mencari solusi yang adil dan menguntungkan semua pihak, terutama dalam menjaga kelestarian alam yang sangat dibutuhkan untuk pertanian.(**)
Penulis Bas