Tulungagung, Media RCM.com – Memperingati Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2025 pemdes Kedungwaru kecamatan Kedungwaru Tulungagung kerja bakti bersama masyarakat desa.
Peringatani BBGRM tahun 2025 desa Kedungwaru ditandai dengan pelaksanaan kegiatan kerja bakti di area pemakaman desa setempat, Minggu, (16/2).
Kepala desa Kedungwaru, Moh. Toha S.Ag., mengatakan bahwa kegiatan bulan bakti gotong royong masyarakat merupakan upaya untuk menumbuh kebangkan semangat gotong royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.
“Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah menjaga dan melestarikan budaya gotong royong sebagai budaya asli bangsa Indonesia. Selain itu meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan kemitraan antara masyarakat dan pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan dan meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap hasil-hasil pembangunan,” papar Toha.
berbagai lapisan masyarakat mengikuti kegiatan bbgrm desa kedungwaru
Toha menambahkan kegiatan BBGRM ini juga sebagai sarana penguatan integrasi sosial dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.
Toha juga menyampaikan gotong royong harus kita maknai bukan hanya sebagai slogan, sebatas kata-kata, atau bahkan jargon, oleh karena itu gotong royong harus kita aktualisasikan, kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bekerja.
“Gotong royong harus kita wujudkan dalam sebuah tindakan yang nyata. Memang tidak mudah untuk menjalankan semangat gotong royong di tengah-tengah kecenderungan berkehidupan sekarang, yang semakin individualistis, dan cenderung kompetitif, dan masih banyak dari kita yang menyukai kerja sendiri-sendiri dibandingkan bekerja bersama-sama,” tuturnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotong royongan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
“Bukan hanya kegiatan fisik semata, momen ini memumbuhkan kembali nilai-nilai gotong royong yang telah lama menjadi warisan budaya. Dan semangat kebersamaan, solidaritas, dan saling membantu antar warga menjadi lebih diperkuat,”.(iw)