mediaRCM | Jepara – KRA Bambang Setiawan Adiningrat Ketua Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa) Cabang Jepara “Saraya Setya Rumaksa Budaya” sekaligus pemilik Padepokan Seni Loka Budaya yang ada di Pendopo Joglo Hadipuran, Jl. Kramat, Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara mengirim Bregada Prajurit Nguntoro Projo dan Korsik Drum Band Suro Projo, penampilan tarian Bambangan Cakil, serta gending-gending pesisiran.
Nampak ikut mendampingi KRT Anam Setyonagoro (Khoirul Anam) dan Dalang Ki Mehong yang mengikuti dan meramaikan kirab budaya dalam rangka Festival Seni Budaya Kraton Nusantara selama tiga hari (13-15 Desember) tahun 2024. Kirab budaya yang diikuti ribuan peserta dari 16 Kerajaan Nusantara dan abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat mengawali Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara (FSBKN) 2024, Sabtu (14/12/2024), Kota Solo, Jawa Tengah.
Ribuan peserta kirab dengan mengenakan pakaian adat masing-masing kerajaan juga menampilkan atraksi gerakan tarian tradisional. Mereka menyusuri jalan utama di Kota Solo, mulai dari Sriwedari Solo melewati Jalan Slamet Riyadi hingga Keraton Surakarta.
Sejumlah kerajaan yang mengikuti kirab budaya itu diantaranya Kasultanan Buton, Kerajaan Muna Sulawesi Tenggara, Kerajaan Termanu di Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, NTT, dan Keraton Kaprabonan Cirebon.
Acara di Surakarta ini dihadiri sebagian besar dari 58 anggota DPP Majlis Adat Kraton Nusantara (MAKN). Rangkaian kegiatan Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara dimulai pesta selamat datang, musyawarah agung, dan kirab budaya bersama semua kontingen Pakasa cabang.
KPH Eddy Wirabhumi (Penanggungjawab FSBKN 2024) sekaligus Ketua Umum DPP MAKN Sabtu (14/12/2024), melepas para prajurit Kraton Mataram Surakarta peserta kirab HUT ke-93 Pakasa dan para raja kontingen FSBKN anggota DPP MAKN di gerbang Taman Sriwedari. Pelepasan ini seolah menjadi simbol nostalgia keraton di lokasi eks Taman Kebon Raja yang pernah dibangun Sinuhun PB X sekitar tahun 1938.
Sebelum pementasan wayang kulit di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, Minggu (15/12) malam, Ki KRT Rawang Gumilar Lebdodipuro mewakili Pakasa Cabang Boyolali didaulat menjadi “Bupati” dalam kirab budaya HUT ke-93 Pakasa.
Bregada Prajurit yang dikeluarkan Kraton Mataram Surakarta pada kirab budaya HUT ke-93 Pakasa dan FSBKN 2024 MAKN, tampil juga Bregada Prajurit Panyutra yang tampak melintas di bawah sebuah patung di perempatan Gladag.
Perayaan yang diberikan saat melepas kirab budaya peringatan HUT ke-93 Pakasa di Plaza Taman Sriwedari, Sabtu (14/12) siang dan KPH Eddy Wirabhumi selaku Pangarsa Pakasa Punjer. Kemudian upacara di acara musyawarah agung dan makan malam para raja anggota MAKN di “gedhong” Sasana Handrawina, Sabtu malam Minggu (14/12).
Nampak, KRT Bagiyono Rumeksonagoro selaku Ketua Pakasa Cabang Magelang, memimpin rombongan kontingen cabangnya sebagai barisan kirab budaya puncak peringatan HUT ke-93 Pakasa dan FSBKN MAKN 2024 yang digelar, Sabtu (14/12).
Rangkaian acara FSBKN 2024 berakhir di acara seminar di kampus UNS, Minggu pagi (15/12), sedangkan rangkaian acara peringatan HUT ke-93 Pakasa berakhir Minggu malam (15/12) di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa. Penutup acara HUT Pakasa itu adalah pentas wayang kulit yang disajikan duet dalang Ki KRT Rawang Gimilar Lebdodipuro dan Ki Amar Pradopo.
Sebelum pentas wayang kulit yang disajikan duet abdi-dalem Keparak Mandra Budaya dan anak bungsu almarhum dalang kondang Ki Dr Warseno Slenk itu, selama sehari disajikan pentas kesenian tradisional yang disuguhkan masing-masing kontingen Pakasa cabang dari berbagai daerah. Di antaranya adalah tari Jaranan Pegon suguhan Pakasa Cabang Trenggalek (Jatim).
Sedangkan, kostum penari kesenian “Kethek Ogleng” yang disajikan Pakasa Cabang Bhumi Wengker Pacitan, menjadi keragaman yang indah dalam rangkaian barisan kirab budaya puncak peringatan HUT ke-93 Pakasa dan FSBKN 2024 MAKN yang digelar, saat melintas di perempatan Gladag. Ada juga pentas kesenian tradisional khas daerah Pakasa cabang Pacitan, sudah dimulai sejak Sabtu siang saat berlangsung kirab budaya.
Sabtu malamnya, ditutup sajian wayang kulit suguhan Pakasa Cabang Ngawi dan Pakasa Cabang Jepara. Sedangkan grup Laras Madya Ngesti Swara dari Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto (Pakasa Cabang Sukoharjo) bertugas menyambut tamu dinner MAKN.