Video Bullying Sekelompok Gadis Kembali Viral di Blitar, Lokasi Diduga di Hutan Maliran

Reporter Basuki Blitar 84 Views

Blitar.MediaRCM.com – Sebuah video yang memperlihatkan aksi bullying atau perundungan kembali menghebohkan warganet, khususnya di wilayah Blitar, Jawa Timur. Dalam video yang beredar luas di media sosial tersebut, tampak sekelompok anak gadis melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap seorang gadis lain.

Peristiwa tersebut diduga terjadi di sekitar kawasan hutan Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Dalam video berdurasi sekitar 1 menit itu, korban tampak tak berdaya saat dikeroyok dan diejek oleh pelaku yang sebagian besar masih berusia remaja.

Peristiwa ini menambah deretan panjang kasus perundungan di kalangan remaja yang akhir-akhir ini marak terjadi dan menjadi perhatian serius publik.

Dalam video yang beredar, korban terlihat menangis saat mengalami tindakan bullying dari sejumlah remaja. Ironisnya, para pelaku justru tertawa dan terus meneriaki korban. Salah satu dari mereka bahkan dengan enteng berkata, “Jangankan kamu jambak, kamu pukul atau tampar, aku ikhlas.”

- Advertisement -

Menanggapi kasus ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Blitar Kota telah memanggil sejumlah pihak terkait. Tiga remaja putri yang diduga sebagai pelaku dalam video tersebut juga telah dipanggil untuk dimintai keterangan.

“Kami akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap tiga orang yang diduga sebagai pelaku, serta saksi-saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP),” tegas pihak kepolisian.pada Jumat (25/4/2025)

Pihak kepolisian menyatakan akan menindaklanjuti kasus ini secara serius mengingat dampak psikologis yang bisa ditimbulkan terhadap korban. Proses penyelidikan akan terus dilakukan demi memastikan keadilan bagi korban serta memberikan efek jera kepada para pelaku.

Kasus ini kembali menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat, terutama orang tua dan lembaga pendidikan, tentang pentingnya pengawasan serta pendidikan karakter bagi anak dan remaja. Perundungan bukan hanya soal kekerasan fisik, tetapi juga meninggalkan luka emosional yang mendalam.

Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarluaskan video perundungan tersebut demi melindungi privasi dan kondisi psikologis korban. Kepedulian bersama menjadi kunci untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang. (**)

Penulis Bas

 

 

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *