Terobos Palang Pintu, 2 Pelajar SMP di Kendal Tewas Tertabrak Kereta

Reporter Media RCM JATENG 105 Views

KENDAL, Media RCM – Dua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Weleri meninggal ditempat akibat tertabrak kereta api Argo Sindoro jurusan Semarang Tawang menuju Stasiun Gambir Jakarta di perlintasan kereta api Desa Nawangsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal pada Sabtu pagi, 29 April 2023.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.45 WIB, saat dua pelajar yang berboncengan sepeda motor Revo berplat nomor H 2953 UU hendak berangkat menuju sekolah. Dengan laju kencang kedua bocah tersebut nekat melewati perlintasan kereta api yang sudah ditutup dengan mengambil arah berlawanan atau melawan arus diperlintasan yang tidak berpalang pintu dari arah selatan.

- Advertisement -

Kedua korban (R) warga Desa Manggungsari Kecamatan Weleri dan (N) warga Desa Tejorejo Kecamatan Ringinanarum bersama sepeda motor yang dikendarai terpental sejauh kurang lebih 30 meter dan meninggal dunia ditempat dengan kondisi mengenaskan.

Kasatlantas Polres Kendal AKP Rizky Widyo Pratomo, usai melakukan olah TKP mengungkapkan, kejadian kecelakaan lalu lintas antara kereta api dengan sepeda motor berlangsung sekitar pukul 06.45 WIB

“Kejadian diperkirakan pukul 06.45 WIB, yaitu sepada motor yang dikendarai dua orang yang masih berstatus pelajar SMP dalam kondisi palang sudah tertutup sudah ada antrean namun yang bersangkutan memaksakan diri untuk menyebrang sehingga tertabrak oleh kereta api Argo Sindoro,” ungkap AKP Rizky Widyo Pratomo.

Ditambahkan, dua korban terpental dari temat kejadian dan meninggal dunia di tempat. Kasatlantas Polres Kendal mengimbau kepada seluruh pengendara agar tidak sembarang menerobos pintu perlintasan kereta api.

“Memang disini inforrmasi masyarakat sekitar sini kebiasaan menerobos. Karena beranggapan rel dari sisi barat maupun timur disini terlihat. Ketika palang menutup kiranya tetap antre. Tidak boleh sembrono dan mematuhi ketentuan,” tandasnya.

Sementara, petugas palang pintu perlintasan kereta api Desa Nawangsari, Bagus Pribadi menjelaskan, saat kejadian pintu perlintasan kereta api untuk jalur utara maupun selatan sudah tertutup dan sudah terlihat jelas kereta api Argo Sindoro dari arah utara. Namun kedua korban melawan arus menerobos perlintasan kereta api yang tidak tertutup palang pintu karena memang palang untuk satu arah.

“Pintu perlintasan sudah tertutup cuma yang timur tidak ada palangnya karena jalurnya itu satu arah. Kereta dari arah timur, korban dari arah selatan melaju kencang lewat jalur sebelah timur yang tidak ada palangnya,” terang Bagus.

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *