Terjadi Inflasi 0,22 Persen Pada Bulan November 2024 di Kota Tegal

Reporter Redaksi 556 Views

Kota Tegal, Media RCM.com – Selama bulan November 2024, Kota Tegal memiliki berbagai kegiatan sosial dan ekonomi yang mencerminkan karakteristik budaya dan dinamika ekonomi. Kegiatan Nasional juga terjadi selama bulan November ini, salah satunya peringatan hari besar Nasional, pertama Hari Pahlawan (10 November), kemudian , peringtan Hari Guru Nasional (25 November) yang dilaksanakan di kantor-kantor dan di Sekolah-sekolah di Kota Tegal, yang ketiga hari korpri 29 November 2024.

KotaTegal yang memiliki penduduk mayoritas islam juga banyak mengadakan acara kegiatan Keagamaan baik yang rutin maupun tidak rutin, Kegiatan keagamaan rutin, seperti pengajian, tahlilan, atau peringatan Maulid Nabi yang dilakukan di masyarakat. Sedangkan kegiatan ekonomi Kota Tegal juga bervariasi, pertama Pasar Tradisional dan UMKM, aktivitas di pasar tradisional seperti Pasar Pagi Kota Tegal biasanya meningkat menjelang akhir tahun karena masyarakat mulai mempersiapkan kebutuhan untuk liburan atau perayaan tahun baru.

Berikutnya kegiatan bidang Pertanian dan Perikanan, sebagai kota pesisir, Tegal memiliki aktivitas perikanan yang sibuk pada bulan ini, termasuk hasil tangkapan laut yang masuk ke pelabuhan atau pasar. Ketiga Pariwisata dan hiburan, tempat-tempat wisata seperti Pantai Alam Indah (PAI) atau wisata kuliner khas Kota Tegal banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah selain masyarakat Kota Tegal sendiri.

Berdarkan rilis BPS Kota Tegal yang disampaikan Kepala BPS Kota Tegal Eman Sulaeman, SST, MAP, pada bulan November Kota Tegal mengalami kenaikan harga-harga atau inflasi sebesar 0,22 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan harga kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,18 persn, kemudian kelompok pengeluaran kesehatan yang inflasi 0,01 persen dan terakhir kenaikan kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen.

- Advertisement -

Secara tahun ke tahun Kota Tegal mengalami kenaikan harga-harga sebesar 1,89 persen, inflasi tahun ke tahun (y on y) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh dari sebelas indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,19 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,41 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,52 persen; kelompok kesehatan sebesar 9,24 persen; kelompok transportasi sebesar 0,67 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,29 persen; kelompok pendidikan sebesar 5,46 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,51 persen. Sedangkan satu kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya nilai indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,83 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada November 2024, antara lain: emas perhiasan, tarif Rumah Sakit, minyak goreng, uang kuliah Akademi/Perguruan Tinggi, beras, bahan bakar rumah tangga, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, bawang merah, daging ayam ras, Sigaret Putih Mesin (SPM), uang sekolah SMA (Sekolah Menengah Atas), bawang putih, Sigaret Kretek Tangan (SKT), sepeda motor, mobil, uang sekolah SD (Sekolah Dasar), gula pasir, tarif dokter umum, tarif jalan tol, tarif dokter spesialis, lada/merica, dan tomat. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi y-on-y, antara lain: cabai merah, cabai rawit, bensin, telepon seluler, telur ayam ras, pepaya, popok bayi sekali pakai/diapers, cabai hijau, daun bawang, wortel, buncis, jeruk, semangka, labu saim/jipang, detergen cair, apel, susu bubuk untuk balita, melon, kol putih/kubis, dan sepeda. Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada November 2024, antara lain: bawang merah, minyak goreng, emas perhiasan, tomat, daging ayam ras, bawang putih, Sigaret Putih Mesin (SPM), telur ayam ras, bayam, dan susu sapi murni. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi m-to-m, antara lain: beras, cabai rawit, jeruk, cabai merah, melon, telepon seluler, cabai hijau, ketimun, semangka, dan pepaya.
Pada November 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,62 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen; kelompok transportasi sebesar 0,08 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,32 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,31 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi y-on-y, yaitu: Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen. (hry)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *