Sekda Ajak Masyarakat Kenang dan Implementasikan Nilai Perjuangan Pahlawan Pekalongan

Reporter Redaktur Media RCM 924 Views

 

Kota Pekalongan, Media RCM.com – Peristiwa 3 Oktober menjadi peristiwa bersejarah yang tak terlupakan dan senantiasa diperingati oleh Pemerintah Kota Pekalongan bersama seluruh masyarakat setempat setiap tahunnya. Peristiwa bersejarah yang merupakan momen heroik masyarakat Pekalongan menyambut proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 dimana pada waktu itu permasalahan yang timbul adalah upaya pengambil alihan kekuasaan pemerintah dari tangan Jepang di Kota Pekalongan.

- Advertisement -

Sebanyak 37 pejuang yang merupakan masyarakat Kota Pekalongan gugur dan 12 luka-luka dalam pertempuran 3 Oktober 1945 silam. Peristiwa tersebut dikemas dalam bentuk drama atau teatrikal kolosal yang diperankan oleh ratusan pelajar dan masyarakat di Kota Pekalongan pada Puncak Peringatan 3 Oktober yang berlangsung di Kawasan Monumen Djoeang 45 Kota Pekalongan, Kamis malam (3/10/2024). Usai upacara dan drama kolosal, dilanjutkan dengan acara tasyakuran dan penyerahan tali asih berupa uang apresiasi, paket sembako dan plakat penghargaan kepada 14 veteran yang masih hidup atau perwakilan keluarga veteran Kota Pekalongan. Pada peringatan tersebut, hadir pula sejumlah pejabat Forkopimda, kepala OPD dan ASN Pemkot Pekalongan.

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo mengajak masyarakat Kota Pekalongan khususnya generasi muda untuk mengenang dan mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pahlawan yang telah gugur khususnya pahlawan dari Kota Pekalongan.

Menurutnya, peringatan Pertempuran 3 Oktober 1945 di Kota Pekalongan memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Kota Pekalongan. Pertempuran ini tidak hanya mencerminkan keberanian, tetapi juga pengorbanan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

“Pada malam ini, kita berkumpul untuk bersyukur kepada Tuhan atas kemerdekaan yang kita nikmati hari ini, yang merupakan hasil dari perjuangan panjang para pahlawan kita,”kata Sekda Nur Pri, sapaan akrabnya.

Disampaikan Sekda Nur Pri bahwa, acara tasyakuran ini juga merupakan momentum untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan tersebut, serta bagaimana generasi penerus bangsa dapat melanjutkan perjuangan mereka dalam bentuk yang relevan dengan zaman saat ini.

“Kita tidak lagi dihadapkan pada perang fisik melawan penjajah, tetapi kita harus terus berjuang untuk memajukan negeri ini, menghadapi berbagai tantangan global, dan membangun bangsa yang lebih baik, adil, serta sejahtera. Ucapan syukur ini bukan sekedar seremonial saja, namun juga sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas anugerah-Nya yang telah memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia,”tegasnya.

Lanjut Sekda Nur Pri menambahkan, keberkahan ini patut disyukuri bersama dan tugas generasi penerus adalah menjaga kemerdekaan ini sebaik mungkin. Rasa syukur ini tidak hanya melalui doa-doa, tetapi juga melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pihaknya mengajak semua elemen masyarakat berkomitmen untuk terus mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan yang positif, menjaga persatuan dan kesatuan, serta membangun kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia, khususnya di Kota Pekalongan.

“Dalam momentum ini, Saya ingin mengajak kita semua untuk mengingat bahwa nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pahlawan kita harus terus hidup di tengah-tengah masyarakat. Nilai keberanian kebersamaan, persatuan, dan gotong royong menjadi moda besar dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini. Mari kita jaga dan terus kembangkan nilai-nilai ini sebagai pedoman hidup kita dalam berbangsa dan bernegara,”pungkasnya. (Adv/kominfo)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *