RS Anugerah dan PERDAMI Jateng Gelar Skrining dan Operasi Katarak Gratis

Reporter Redaksi 599 Views

Pekalongan, Media RCM.com – Harapan untuk melihat dunia dengan jelas kembali hadir bagi puluhan warga Kota Pekalongan dan sekitarnya. Rumah Sakit Anugerah Kota Pekalongan, bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia ( PERDAMI ) Jawa Tengah, menggelar bakti sosial skrining kesehatan mata dan operasi katarak gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mata masyarakat sekaligus upaya menekan angka kebutaan akibat katarak, berlangsung di Aula Rumah Sakit Anugerah setempat, Jumat (21/2/2025).

Turut hadir owner Rumah Sakit Anugerah Pekalongan, dr Riyadi Heru Setiawan, Sp.OG, beserta jajaran, para dokter spesialis mata, masyarakat penderita katarak didampingi keluarganya.

Ketua Panitia sekaligus Manajer SDM pada Rumah Sakit Anugerah Kota Pekalongan, dr Pamungkas Tunggul N,M. MedPH mengungkapkan bahwa, kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di Rumah Sakit Anugerah ini menyasar bagi masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya yang kurang mampu dan belum memiliki jaminan kesehatan. Adapun rangkaian kegiatan ini sudah dimulai pendaftarannya sejak 10-13 Februari 2025, dilanjutkan skrining awal pada tanggal 15 Februari 2025, skrining lanjutan pada 21 Februari 2025.

Sementara, untuk pelaksanaan operasi katarak dilakukan pada 22 Februari 2025 dan pengobatan pasca operasi tanggal 23 Februari hingga kontrol 3-5 Maret 2025. Kegiatan ini tidak dipungut biaya sepeserpun.

- Advertisement -

“Sedianya acara ini dilaksanakan di Bulan Desember, namun karena suatu hal dan demi persiapan yang matang, maka baru kali ini dilaksanakan dengan kerja sama PERDAMI Jawa Tengah dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu dan belum tercover jaminan kesehatan,”ucapnya di sela-sela kegiatan skrining lanjutan kesehatan mata.

Menurutnya, proses skrining meliputi pemeriksaan komprehensif oleh dokter mata dari PERDAMI Jateng. Pasien yang memenuhi syarat langsung dijadwalkan untuk operasi keesokan harinya yang dilakukan dengan metode fakoemulsifikasi yang tersedia di Rumah Sakit Anugerah. dr Pamungkas Tunggul menyebutkan, pada saat skrining awal ada 106 pendaftar, kemudian diseleksi lagi menjadi 64 peserta yang mengikuti skrining lanjutan untuk selanjutnya dipilih lagi 50 kuota peserta yang memenuhi syarat untuk dilakukan operasi katarak. Pada skrining lanjutan ini, peserta juga diperiksa tekanan dan gula darah, hingga pemeriksaan kemampuan melihat. Bagi mereka yang lolos tahap ini, maka bisa dilakukan operasi keesokan harinya.

“Kegiatan ini juga bekerjasama dengan PT Sidomuncul dan Kodim 0710/Pekalongan melalui para babinsa yang ikut mengakomodir 22 orang peserta untuk dilakukan skrining. Mengingat, sasarannya adalah masyarakat kurang mampu, maka ada syarat yang harus dilampirkan yaitu Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM),”ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan PERDAMI Jawa Tengah, dr. Adi Pradesta Irfandi, Sp.M menerangkan, katarak menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. Namun, penyakit ini masih bisa ditangani melalui operasi. Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari.

“Pentingnya deteksi dini penyakit mata. Pasalnya, seringkali masyarakat menganggap kabur penglihatan adalah hal biasa karena faktor usia. Padahal, dengan penanganan yang tepat, penglihatan bisa dipulihkan,”ujar dr. Adi. (adv)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *