Blitar.MediaRCM.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Pulerejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, secara rutin menggelar tradisi adat Nyadran atau Sedekah Bumi yang dipersembahkan untuk menghormati leluhur desa, Eyang Suryo Kusumo, serta prosesi budaya Gledug FS Pulerejo. Acara ini digelar setiap Jumat Legi antara bulan November dan Desember.
Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap hasil bumi dan keselamatan yang telah diberikan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pelestarian budaya lokal yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Pulerejo.
“Acara ini bukan hanya ritual keagamaan dan budaya, tapi juga sebagai bentuk kebersamaan dan gotong royong warga,” ujar Kepala Desa Pulerejo Agus Cahyono dalam sambutannya.
Rangkaian acara diawali dengan doa bersama dan sesaji di petilasan Eyang Suryo Kusumo. Selanjutnya dilangsungkan kirab budaya dan pertunjukan seni tradisional yang melibatkan warga dari berbagai dusun. Tradisi Gledug FS, yang menjadi bagian penting dari kegiatan ini, menambah kemeriahan suasana.
Warga menyambut acara ini dengan antusias. Selain menjadi wadah spiritual dan budaya, kegiatan ini juga menjadi potensi daya tarik wisata budaya di wilayah Blitar selatan.
Agus Cahyono selaku Kades berharap tradisi ini terus lestari dan dapat menjadi sarana memperkuat identitas serta kearifan lokal masyarakat desa.
Menurut Agus, Gledug FS yang menjadi bagian dari acara juga memiliki nilai filosofi sebagai penolak bala dan pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan leluhur. Tradisi ini, kata Agus, tidak hanya sekadar pertunjukan budaya, tetapi juga sarana refleksi kolektif bagi masyarakat untuk terus menghargai warisan leluhur sekaligus menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar.
“Gledug FS bukan sekadar tontonan, tapi juga tuntunan. Ini adalah bentuk kearifan lokal yang mengajarkan kita agar tidak serakah terhadap alam, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual yang diwariskan para pendahulu,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara.
Pemerintah daerah pun menyambut positif pelaksanaan acara ini. Kepala Dinas Kebudayaan setempat menyatakan bahwa tradisi seperti Gledug FS perlu terus dilestarikan karena menjadi identitas budaya yang memperkuat jati diri masyarakat di tengah arus modernisasi.”Ungkap nya.(**)
Penulis Bas
Blitar.MediaRCM.com