PRINGSEWU, MediaRCM.com – Pemerintah pekon Tritunggal Mulyo, Kecamatan Adiluwi Kabupaten Pringsewu mengelar upacara hari Kartini sekaligus mengadakan halal bihalal Idul Fitri 1445 Hijriah, Senin (22/4/23).
Kegiatan ini digelar di halaman sekolah dasar (SD) Negeri 1 Tritunggal Mulyo, diikuti berbagai elemen masyarakat dan instansi pendidikan meliputi, UPT pendidikan SD negeri 1 Tritunggal Mulyo, SD negeri 2 Tritunggal Mulyo, SD 3 Tritunggal Mulyo, PAUD Tritunggal Mulyo, TK 1 atap Tritunggal Mulyo serta unsur kelembagaan pekon setempat. Bertindak selaku inspektur upacara, Kepala Pekon Tritunggal Mulyo Titin Agustina.
Dalam amanatnya Titin Agustina mengajak para siswa supaya giat belajar, menyiapkan masa depan, bersiap untuk kuliah dan menggapai citacitanya.
” Bapak ibu guru, dan staf sekolah juga harus terus meningkatkan semangat untuk mendidik generasi bangsa, menggali potensi diri sesuai dengan semangat ibu Kartini, “ujar Titin.
Kemudian lanjutnya, sebagaimana kita ketahui, setiap 21 April, bangsa Indonesia memperingati hari Kartini. Ini adalah hari kelahiran seorang pejuang perempuan asal Jepara yang bernama Raden Ajeng Kartini.
Beliau dilahirkan pada 21 April 1879, seorang putri bupati Jepara. Kartini dilahirkan di saat gerak perempuan sangat terbatas. Anak-anak perempuan ketika itu, terutama dari kalangan pribumi, tidak bisa mengenyam pendidikan. Saat itu perempuan dipandang sebelah mata, dan tidak bisa bekerja di luar rumah.
” Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada hari yang berbahagia ini dalam upacara bendera Peringatan Hari Kartini, “ucap Titin Agustina.
Menurut Titin, karena Kartini adalah seorang perempuan cerdas dan berani, ia pun berontak dari kondisi itu. Kartini yakin, perempuan memiliki peranan yang tidak bisa dianggap remeh.
Asalkan ada kesempatan, perempuan pasti bisa menghasilkan hal-hal luar biasa yang bisa berdampak baik pada negara dan bangsa, bahkan dunia.
Menurut Kartini, perempuan adalah pencetak generasi penerus bangsa, sekaligus orang pertama yang mendidik tunas-tunas bangsa. Perempuan adalah seorang ibu yang akan mendidik anak-anak bangsa.
Kata R.A. Kartini waktu itu “Bagaimana mungkin seorang ibu bisa mendidik anak, jika ibu sendiri tidak berpendidikan?.
Berbagai kegelisahan dan pemikiran Kartini tentang peran perempuan serta kedudukan yang masih belum setara itu ia tuangkan dalam surat-suratnya kepada kawan korespondensinya di negeri Belanda. Surat-surat itupun menjadi benih penggerak dan benih pemikiran Kartini yang dirangkum dalam manuskrip Habis Gelap Terbitlah Terang.
Manuskrip itu, hingga kini masih tetap hidup dan lestari. Semangat perjuangan untuk kesetaraan yang tersurat dalam manuskrip itu, menjadi inspirasi bagi banyak perempuan tanah air untuk terus mengembangkan potensi diri agar bisa memberi kontribusi positif terhadap bangsa dan negara.
Perjuangan R.A Kartini untuk perempuan Indonesia, sejatinya, bukan hanya untuk kaum perempuan. Namun, ini adalah perjuangan untuk seluruh bangsa. Karena perempuan bukan sekadar pelengkap bagi kehidupan bermasyarakat. Namun, perempuan dan lakilaki harus berjalan beriringan agar cita-cita kemajuan bangsa dapat tercapai.
” Mari kita meningkatkan semangat kita serirama dengan semangat ibu
Kartini, “tandai.
Kemudian kegiatan ini dilanjut dengan kegiatan halal-halal idul Fitri 1445 Hijriyah sekaligus diadakannya kreasi dari UPT SD di kecamatan setempat, bertujuan untuk melestarikan kebudayaan tradisional. Diselenggarakannya kegiatan ini berkat kerjasama para dewan guru dan siswa. (Alfuhan)