Blitar.MediaRCM.com – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar periode 2025–2026 menggelar audiensi resmi perdana dengan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Blitar, Muhammad Rifai, dari Fraksi Partai Kebangkitan bangsa (PKB), pada Jumat, 7 November 2025, di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Kabupaten Blitar.
Ketua PC PMII Blitar, M. Riski Fadila, menyampaikan bahwa audiensi tersebut merupakan bentuk takzim kepada senior organisasi, sekaligus langkah awal untuk meneguhkan arah gerak kepengurusan baru.
Kami ingin memperkenalkan kepengurusan baru sekaligus memohon arahan dari Bapak Muhammad Rifai. Beliau adalah senior yang memahami bagaimana kader PMII harus melangkah. Kami berharap bimbingan beliau menjadi pijakan kuat bagi kami dalam menata kepengurusan,” ujar Riski.
Dalam kesempatan tersebut, Riski didampingi jajaran pengurus lainnya, diantaranya M. Faras Afifi (Bendahara PC), Laila Mufida (Ketua PC KOPRI PMII Blitar), dan Arina Izzati (Wakil Ketua KOPRI). Kehadiran struktur inti ini menegaskan komitmen PC PMII Blitar untuk membangun komunikasi resmi yang serius dan terarah sejak awal masa kepengurusan.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Blitar, Muhammad Rifai, menyambut positif audiensi tersebut dan menyampaikan dan laboratorium peradaban mahasiswa.
“PMII memiliki kewajiban moral untuk membawa nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah, tampil sebagai generasi kritis, dan mampu membaca arah perubahan zaman,” tegas Rifai.
“Ia juga menilai bahwa audiensi perdana ini mencerminkan etika organisasi serta kematangan kader PMII Blitar dalam menjalankan kepengurusan. Inisiatif tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa pengurus baru memiliki arah gerak yang jelas dan siap memikul amanah organisasi.
Rifai menegaskan bahwa keberadaan PMII di Blitar harus mampu memberi warna bagi dinamika kemahasiswaan dan pembangunan daerah. Ia berharap PMII dapat menjadi mitra kritis pemerintah, namun tetap mengedepankan etika dialog dan solusi.
“PMII harus hadir sebagai organisasi yang tidak hanya vokal, tetapi juga menawarkan gagasan. Kritik itu penting, namun lebih penting lagi ketika disertai tawaran jalan keluar. Di situlah peran intelektual kader PMII benar-benar terlihat,” tambahnya.(**)
Penulis Bas



