Menjadi Guru Inspiratif Dambaan Siswa

Reporter Media RCM JATENG 209 Views

Brebes – MEDIA RCM Menjadi guru di era Vuka harus lebih smart, lebih cerdas bila dibandingkan guru tempo dulu. Guru sekarang harus jadi inovator dan inspirator bagi siswanya. Kalau tidak melakukan hal-hal yang luar biasa, maka peserta didik akan lebih cerdas yang kemudian guru ditinggalkan begitu saja dan tidak menjadi teladan dalam kehidupan siswa.

Demikian disampaikan motivator internasional Nanang Qosim Yusuf (Naqoy) saat penyampaikan Character Building Guru dan Karyawan MAN 1 Brebes, di Hotel Dedy Jaya, Sabtu (12/8/23).

Menurut Pria kelahiran Losari Brebes itu menandaskan, untuk menjadi inspirator sangat mudah yakni dengan mengubah kebiasaan yang tadinya berawalan di menjadi berawalan me. Contohnya ketika sering dikasih maka diubah menjadi mengasih. Biasa ditraktir diubah menjadi mentraktir. Kebiasaan itu bisa dilakukan dalam tahapan 21 hari seperti telor yang menetas dalam hitungan waktu 21 hari.”Tuturnya.

“Perubahan itu, apapun bentuknya berawal dari diri sendiri. Seperti halnya ingin menjadi pemimpin bukan menjadi pemimpi maka diawali dengan kemampuan memimpin diri sendiri,” ungkap Naqoy.

- Advertisement -

Urutannya, sekarang menjadi pemimpin kalau pemimpi nanti. Berhentilah menjadi pemimpi hebat, tapi jadilah pemimpin luar biasa. Naqoy mengarahkan agar para guru dan karyawan mengubah kebiasaan lama yang buruk menjadi yang kebiasaan baru yang baik dan unik.

Bekal untuk mewujudkan itu, yakni dengan memiliki Attitude, Believe dan Conviction. Itu artinya kalau belum jadi leader jadilah follower yang hebat. Guru jangan terkungkung dengan kurikulum, tapi jadilah guru yang menginspirasi.

IMG 20230812 WA1510

“Orang yang gagal, selalu menyusun ribuan alasan sedangkan orang yang sukses selalu tidak ada alasan,” pungkasnya.

Character Building dibuka Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kab Brebes Mad Sholeh yang menghendaki adanya guru yang menginspirasi.
Sebab, guru-guru yang inspirator sangat dibutuhkan oleh Madrasah, karena Madrasah sekarang bukan lagi sebagai lembaga pendidikan kedua tapi sudah menjadi yang utama.

Di jaman sekarang, tantangan teknologi global membuat orang tua semakin membutuhkan adanya penguatan agama bagi anak-anaknya. Dan madrasah menjadi tempat yang cocok untuk menitipkan pendidikannya di madrasah.

“Orang tua murid banyak yang berharap agar guru menjadi inspirator, dengan mematuhi 5 budaya kerja di Kemenag antara lain keteladanan,” pungkas Mad Sholeh.

Kepala MAN 1 Brebes Nurhayati menjelaskan, pembentukan Character Building bagi para guru dan karyawan dilakukan untuk membentuk pribadi-pribadi yang mulia. Membarikan motivasi kerja yang lebih tinggi. Guru itu teladan, maka guru menjadi teladan bagi siswanya, madarasah menjadi pembimbing karakter bangsa.

Nurhayati khawatir dengan meledaknya medsos, yang kalau siswa tidak dimodali basic agama yang cukup, maka siswa bisa kehilangan arah. Nah, madrasah untuk membimbing, membina mereka agar menjadi anak yang saleh saleha menuju negara yang baldatun thoyibatun warobun ghofur.
Reporter ; jihadi

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *