KRT Anam Setyonagoro Kupas Tuntas Filosofi Iket dalam Workshop Budaya Jawa di Festival Kenduri Among Riyoyo

#PakasaJepara #DesaSukodono #KabupatenJepara

Reporter Media RCM JATENG 393 Views

mediaRCM | Jepara – Kanjeng Raden Tumenggung Anam Setyonagoro, tokoh sentral dari Paguyuban Kawula Keraton Surakarta atau PAKASA Nguntara Praja Jepara tampil sebagai narasumber utama dalam workshop iket yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Desa Bringin, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara pada Sabtu (15/3/2025).

Acara ini merupakan bagian integral dari Festival Kenduri Among Riyoyo, dengan tajuk “Ngerumat Budaya Jawa“. Lokasi strategis yang dipilih sebagai wahana diskusi adalah Gubuk Barokah Al-Quran Hijaiyyah dan menciptakan atmosfer yang kondusif bagi pertukaran wawasan mendalam.

Faizatul Khoirun Nisa, Sekretaris Karang Taruna, mengemban peran sebagai moderator, memandu jalannya diskusi yang dihadiri oleh 72 peserta. Peserta yang hadir mewakili spektrum luas masyarakat, termasuk anggota Karang Taruna, pemuda-pemudi, IPNU-IPPNU, santri Gubuk Barokah Al-Quran, dan masyarakat umum.

Workshop ini dirancang sebagai platform edukatif, dimulai dengan pemaparan komprehensif mengenai iket, mencakup aspek bentuk, filosofi, dan fungsi. KRT Anam Setyonagoro, dengan keahliannya, membuka tabir makna simbolis yang terkandung dalam setiap lipatan iket, mengajak peserta untuk memahami warisan budaya secara mendalam.

- Advertisement -

Sesi praktik pembuatan iket menjadi klimaks acara, memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh. Melalui bimbingan langsung, peserta diajak untuk menghidupkan kembali tradisi yang mulai tergerus zaman.

Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk merevitalisasi warisan leluhur yang semakin terpinggirkan. Karang Taruna Desa Bringin, sebagai agen perubahan, mengajak generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam pelestarian budaya. Pesan yang disampaikan adalah urgensi untuk membangun aksi nyata dalam merawat warisan nenek moyang, sebagai bentuk penghormatan dan tanggung jawab terhadap identitas budaya.

Dukungan penuh dari Yayasan Praja Hadipuran Manunggal, Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan menjadi faktor krusial dalam kesuksesan workshop ini. Yayasan berperan sebagai katalisator dalam memobilisasi sumber daya dan jejaring yang diperlukan.

Baca Juga:  Empu Tumaji: Penjaga Tradisi Tosan Aji yang Layak Dianugerahi Piagam Warisan Budaya Tak Benda Jepara

Workshop iket ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi sebuah gerakan intelektual untuk menggali dan melestarikan kearifan lokal. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, Karang Taruna Desa Bringin dan Yayasan Praja Hadipuran telah berhasil menciptakan ruang dialog yang konstruktif, memperkuat kesadaran budaya di kalangan generasi muda.

Sumber: KP Bambang Setiawan Adiningrat pemilik Padepokan Seni Loka Budaya yang ada di Pendapa Joglo Hadipuran Jl. Kramat, Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *