MediaRCM | Jepara – Kabupaten Jepara dalam rangka memperingati hari jadi ke-476 menggelar beberapa rangkaian kegiatan.

Rabu pagi (9/4/2025) Pemkab Jepara mengadakan kegiatan kirab budaya dan melakukan prosesi buka luwur di Kompleks Makam Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

Selanjutnya Pemkab Jepara menggelar upacara peringatan Hari Jadi Jepara ke 476 di Alun-alun Jepara 1, Kamis (10/4/2025) yang dipimpin oleh Bupati Jepara, Witiarso Utomo akrab disapa Mas Wiwit dan dihadiri dan diikuti oleh Forkopimda Jepara, Kepala OPD, tamu undangan serta masyarakat umum.

Sementara Kepala OPD Pemkab Jepara juga mengadakan acara do’a dan dzikir bersama yang dipimpin oleh KH. Hamzah.

KP Bambang Setiawan Adiningrat Ketua Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa) Cabang Jepara menjadi Manggala Yudha Kirab Budaya bersama Yayasan Praja Hadipuran Manunggal dengan Ketuanya KRT Anam Setyonagoro (Khoirul Anam) dan para pengurus lainnya serta Bregada Korsik Sura Praja dan Nguntara Praja Pakasa Jepara.

Kepada awak media, KP Bambang Setiawan Adiningrat mengatakan bahwa kita yang memimpin kirab budaya dalam rangka memperingati HUT ke 476 Kabupaten Jepara.

“Kirab budaya yang kami ikuti bersinergi dengan bregada dari personil Kodim 0719/Jepara dan Polres Jepara,” katanya.

Ikut meramaikan kegiatan yaitu penampilan Sendratari Ratu Kalinyamat Prosesi Kirab Budaya Buka Luwur Tahun 2025 dalam rangka hari jadi ke-476 Jepara oleh sanggar tari Mutia Vie.
KP Bambang Setiawan Adiningrat menambahkan,” Kami juga memberikan dan menyerahkan pusaka Pedang kepada Bupati Jepara, Mas Wiwit dan Keris Cengkrong Luk 5 kepada Wakil Bupati Jepara, M. Ibnu Hajar atau Gus Hajar,” tambahnya.
Makna dan filosofi penyerahan Tosan Aji atau pusaka oleh KP Bambang Setiawan Adiningrat kepada Bupati dan Wakil Bupati Jepara berupa Pedang melambangkan sosok pemimpin yang berwibawa dan siap mengayomi semua lapisan masyarakat dan siap berperang untuk menumpas ketidakadilan. Dan, Keris Cengkrong Luk melambangkan seorang pemimpin harus bisa memberikan suri tauladan yang baik kepada warganya.

Selain, memberikan secara simbolis pusaka ke Bupati dan Wakil Bupati Jepara untuk “ageman” atau diistilahkan pegangan saat mengikuti kirab budaya sekaligus memasangkan ronce bunga atau kembang melati Gajah Oling yang dipasangkan di telinga kiri yang bermakna ebagai tanda tugas dan tanggungjawab sebagai pemimpin Jepara untuk bisa mengayomi semua pihak dan kembang melati memberikan makna putih, bersih, dan suci yang memberi arti ketulusan dan simbol dari perbuatan atau karakter baik bagi pemakainya dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati Jepara dengan slogannya Jepara MULUS atau Makmur, Unggul, Lestari dan religiUS.