Serang,mediarcm.com- Terkait adanya kekisruhan di Desa Bandung, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang Banten. yang sedang timbul isu dugaan suap dan pembuatan Surat Kuasa (SK) Kordinator/Suplayer hingga dugaan terhadap Pejabat Sementara (PJS) Desa bandung yang di anggap tidak bermasyarakat. Pada Sabtu 1 Juni 2024
Adanya bermacam dugaan tersebut dan pada saat di temui awak media, Pejabat Sementara (PJS) Desa Bandung membantah, bahwa semua dugaan itu tidak benar baik masalah suap Surat Kuasa (SK) juga dugaan tidak bermasyarakat itu pun tidak benar.
“Selama ini saya dengan masyarakat tetap baik-baik saja, adapun terkait Surat Kuasa (SK) kordinator/suplayer, saya hanya sebatas mengetahui SK lama yang di buat sebelum saya menjabat sebagai PJ kades bandung. Ujar Sibro selaku PJ Kades Bandung.
Lanjut dalam penjelasanya bahwa” dirinya tidak merasa seperti yang di digunakan itu.
“Wajar lah namanya menduga-duga boleh-boleh saja yang jelas saya tidak membenarkan dugaan-dugaan itu. Pungkas Sibro
Bermacam dugaan terhadap Pejabat Sementara (PJS) Desa Bandung menimbulkan pro dan kontra antara Warga Masyarakat Desa Bandung dan sekitarnya.
Di ungkap oleh salah satu warga Bandung berinisial AN mengatakan pada wartawan bahwa hal yang lazim ketika perjalanan baik kemasyarakatan maupun kepemerintahan.
“Hal yang berunsur politik pasti ada, apalagi di Desa Bandung saat ini sedang banyak proyek dari berbagai investor sedang membangun perusahaan di wilayah kami. Kata warga Bandung
Iya juga mewanti wanti perebutan lahan atau kekuasaan pasti ada antara warga luar Kampung Bandung dengan Pribumi Kampung Bandung. Sangat wajar banyak isu yang mendorong suatu kedamaian kedalam polemik kekisruhan, yang kini memang sedang terjadi di Wilayah Bandung.
“Menurutnya itu hanya dugaan yang masi samar dan perlu pembuktian juga kalau memang pak sibro sebagai PJ Kades Bandung seperti itu, saya rasa tidak mungkin karena yang saya tau beliau sosok pejabat Desa yang baik, bermasyarakat dan beliau hanya pejabat lanjutan mungkin bisa di pahami dalam pembenahan Desa untuk lebih maju tidak lah mudah, apalagi terkait polemik, nanti juga selesai semua ada cara nya tentunya dengan musyawarah.Tutupnya Mengakhiri.
(S.Bahri/rls)