MALANG, (HUMAS) – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan bertajuk “Strategi Komunikasi untuk Kehumasan” yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 27 Agustus 2024 di Atria Hotel, Malang, Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh perwakilan Humas Kemenag dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, dengan tujuan memperkuat peran humas dalam mempublikasikan informasi penting kepada masyarakat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad. Dalam sambutannya, Musta’in menekankan bahwa Indonesia adalah negara beragama, bukan negara agama, dengan Pancasila sebagai dasar negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan tanpa memihak agama tertentu.
“Indonesia bukan negara teokrasi, tetapi juga bukan negara sekuler. Cita-cita besar kemerdekaan selain menjadi bangsa yang merdeka dari penjajah, juga menciptakan bangsa yang berketuhanan yang Maha Esa. Tujuan ini kita jamin tidak akan menyimpang selama kita memegang teguh identitas negara kita, yaitu Pancasila,” ujar Musta’in Ahmad.
Lebih lanjut, Musta’in menegaskan bahwa Kementerian Agama adalah cerminan identitas dan kepribadian bangsa Indonesia, dengan dua fungsi utama, yaitu urusan agama dan pendidikan agama. Oleh karena itu, strategi kehumasan menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa informasi terkait fungsi-fungsi tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Sementara itu, Fitriyanto Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, menyoroti peran humas sebagai agen informasi dan penjernih informasi terkait penyelenggaraan haji. “Informasi haji harus diinformasikan secara jelas dan transparan kepada publik. Keberhasilan penyelenggaraan haji merupakan keberhasilan Kementerian Agama, sebab isu haji selalu berkembang sepanjang tahun,” jelas Fitriyanto.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada media dan tim humas di kabupaten/kota yang berperan aktif dalam kesuksesan penyelenggaraan haji tahun 2024. Fitriyanto menekankan pentingnya peran humas sebagai jembatan komunikasi yang efektif antara PHU dan jamaah, terutama melalui media sosial yang memungkinkan penyebaran informasi real-time terkait persiapan, pelaksanaan, dan kepulangan jamaah.
“Isu-isu terkini dalam penyelenggaraan haji perlu diedukasi kepada jamaah sejak masa manasik, agar mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik,” tambahnya, dengan menyoroti isu-isu seperti skema murur di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, kepadatan di Mina, peningkatan ekosistem ekonomi haji, kebijakan penerapan istitaah kesehatan, serta persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.
Diharapkan melalui kegiatan ini, kemampuan humas dalam menyampaikan informasi yang tepat dan akurat semakin meningkat, sekaligus memperkuat komunikasi antara Kementerian Agama dengan masyarakat luas, khususnya para jamaah haji.( Mutobiin Kemenag Kab.Pekalongan)
