Pringsewu – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menegaskan komitmennya terhadap prinsip zero tolerance to fraud terkait dugaan korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tengah ditangani oleh Kejaksaan Negeri Pringsewu. Kamis 6 Mret 2024
Pemimpin Cabang BRI Pringsewu, Muh. Syarifudin, menyatakan bahwa kasus ini pertama kali terungkap berkat pengawasan internal BRI. “Kami selalu berkomitmen untuk menegakkan prinsip zero tolerance to fraud. Kasus ini merupakan hasil pengungkapan internal kami,” ujarnya.
Sebagai bentuk ketegasan, BRI telah menjatuhkan sanksi kepada oknum yang terlibat. “Oknum pekerja yang terbukti melakukan pelanggaran telah diberikan sanksi berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sesuai ketentuan internal BRI,” tambah Syarifudin.
Selain itu, BRI juga mengapresiasi langkah cepat aparat penegak hukum dalam menangani kasus ini. Pihaknya menegaskan bahwa BRI bersikap kooperatif dalam proses hukum yang berlangsung. “Kami menghormati proses hukum dan akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang agar kasus ini dapat diungkap dengan transparan dan sesuai aturan yang berlaku,” kata Syarifudin.
BRI menegaskan bahwa dalam menjalankan operasional bisnisnya, bank pelat merah tersebut selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dan tidak mentoleransi segala bentuk penyimpangan.
Sebelumnya, penyidik Kejaksaan Negeri Pringsewu telah menggeledah tiga lokasi untuk mengusut dugaan korupsi dana KUR. Pengusutan kasus ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum guna memastikan bahwa program pemerintah tersebut benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
BRI berkomitmen untuk terus menjaga integritas dan transparansi dalam seluruh layanannya demi memberikan kepercayaan dan keamanan bagi nasabah serta masyarakat luas.
(Alfuhan)
