PEKALONGAN, Media RCM – Dengan masih berlangsungnya Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu membangun parapet, kolam retensi dan bendung gerak dalam upaya menanggulangi banjir rob di Kota Pekalongan berimbas pada usaha docking kapal di bibir sungai yang ada. Banyak docking kapal yang tidak beroperasi dengan adanya PSN tersebut.
Dari tidak beroperasinya docking kapal, banyak kapal-kapal yang sungkan untuk bongkar di TPI Kota Pekalongan. Karena biasanya pasca bongkar, kapal-kapal tersebut melakukan perbaikan-perbaikan kecil di docking kapal yang tersedia.
Mengatasi masalah tersebut, Dinas Kelautan dan Perikan (DKP) Kota Pekalongan menerapkan sistem one day service bagi kapal yang mau bongkar hasil tangkapannya di TPI Kota Pekalongan.
Hal itu disampaikan Kepala DKP Kota Pekalongan, Sugiyo melalui Kepala TPI Kota Pekalongan Mahson kepada mediarcm.com dikantornya Senin (28 Agustus 2023).
“Dengan banyaknya doking kapal yang tidak beroperasi imbas adanya PSN penanggulangan banjir rob di Kota Pekalongan menyebabkan banyak kapal yang enggan sandar di Pelabuhan Pekalongan. Untuk itu kami berlakukan sistem one day service bagi kapal yang mau bongkar hasil tangkapannya disini,” ungkap Mahson.
One day service yang dimaksud adalah hari itu bongkar, hari itu juga semua hasil tangkapan ikan dari kapal tersebut terbayar. Karena biasanya pembayaran hasil tangkapan butuh waktu. Karena menunggu pembayaran dari pembeli.
Ketika menunggu pelunasan itulah biasanya kapal melakukan perbaikan-perbaikan kecil di docking kapal yang ada disekitar pelabuhan.
“Dengan sistem one day service ini, kami dari DKP Kota Pekalongan juga menghimbau kepada pembeli ikan agar menyelesaikan pembayaran dihari itu juga. Agar kapal yang bersangkutan bisa langsung melaut lagi,” tambah Mahson.
Mahson juga menerangkan diakhir wawancara bahwa sistem ini sebagai upaya Pemkot Pekalongan merayu agar kapal besar diatas 30 GT mau sandar dan bongkar hasil tangkapannya di Pelabuahan Pekalongan. (Ari)