Mediarcm.com|Banyuwangi Baik para pembaca setia fiksi Anas Juragan Angkot. Kini penulis akan membahas tentang lanjutan cerita sosok Usman di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk milik Anas Juragan Angkot.
Perlu kita ingat kenbali, Usman adalah sesosok pria berbadan tegap dan berkumis tipis. Ia merupakan jebolan dari padepokan Mak Lampir. Usut punya usut, Usman kini sedang menyiapkan langkah dan menata untuk menjadi Sekda ( Sekretaris Dalam ) bukan eksternal di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk milik Anas Juragan Angkot.
Entah apa yang ada di benak Usman hingga berambisi sekali untuk melengserkan Sekda yang masih bertengger di kursi hangatnya. Apakah karena prustasi usai dipanggil di kantor pusat PT. Pasukan Jembuk – Jembuk namun dia tidak memiliki nilai tawar lebih disana, ini masih jadi pertanyaan besar bersama.
Selain merupakan jebolan Mak Lampir yang memiliki anggota terbanyak, nampaknya Usman juga punya banyak algojo. Fungsi dari algojonya sekarang diperuntukan untuk melemahkan dan menyerang sang Sekda terpilih. Seru sekali, sosok Sekda yang masih bertengger di kursinya ini juga memiliki banyak algojo yang siap membela karena kedermawanan nya memberi pekerjaan pada mereka.
Suasana dalam PT. Pasukan Jembuk – Jembuk pun tidak kondusif karena ada pertarungan dingin antar kelompok, Sekretaris perusahaan, Supervisor. Bahkan mereka juga turut serta melibatkan pengawas perusahaan.
Adanya persoalan ini, sangat berdampak kepada konsumen dan perkembangan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk ke depan. Tidak habis disitu, nampaknya Usman ini memiliki riwayat yang kurang bagus. Usman ditenggarai pernah melakukan tindak pidana korupsi ratusan hingga miliaran rupiah yang hingga saat ini belum tersebtuh oleh aparat penegak hukum.
Pengawan perusahaan pun tidak berdaya menghadapi Usman. Karena pengawas merupakan bagian dari perusahaan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk. Sengkuni lemas tidak berdaya, kini muncul Usman yang ingin berkuasa.
Usut punya usut, rekanan Usman dalam PT. Pasukan Jembuk – Jembuk sedikit mulai membuka diri atas perilaku Usman yang merugikan perusahaan miliaran rupiah tersebut. Harapannya semoga persoalan ini didengar oleh para yang mulia penegak hukum dan segera mencari kebenarannya.
Cerita ini hanya fiksi dan untuk hiburan semata. Mohon maaf jika ada kesamaan kata, nama, peristiwa dalam cerita tersebut.
Penulis: Veri Kurniawan (POKSDA)
Editor : Solikin/Heru Purnomo