mediaRCM | Jepara – PA ACASIA atau Pecinta Alam Aku Cinta Alam Indonesia yang ber sekretariat di Desa Sengonbugel, Kecamatan Mayong, kembali menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Mayong yang dikenal sebagai salah satu pusat industri di Kabupaten Jepara.
Menjelang akhir tahun 2025, Sabtu (15/11/2025), PA ACASIA menggelar kegiatan bertema “Konservasi Sungai Mayong: Tebar 50 Ribu Benih Ikan Endemik Lokal” yang dipusatkan di Bendung Siwali, Desa Ngroto. Bendung Siwali sendiri memiliki luas area hingga 452 hektare dengan panjang saluran mencapai 10.050 meter.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Ketua Panitia Syaiful Huda, ST beserta pengurus dan anggota PA ACASIA, Kepala DLH Jepara Rini Patmini, Camat Mayong Muh. Taufik, Sekcam Mayong Fatkhan, perwakilan DPUPR Jepara, Dinas Perikanan, Polsek Mayong, pendiri PA ACASIA Wahyu, perangkat desa Ngroto dan Datar, PT Handal Sukses Karya, komunitas peduli sungai, serta komunitas mancing mania.
PA ACASIA Tekankan Pentingnya Konservasi Sungai di Tengah Industrialisasi Mayong
Dalam sambutannya, Syaiful Huda, ST memaparkan bahwa kegiatan konservasi ini merupakan rangkaian program sepanjang tahun 2025.
“Sungai Mayong adalah daerah penyangga dan serapan air. Saat ini Mayong marak industrialisasi, sehingga upaya konservasi menjadi sangat penting. Sepanjang tahun ini kami telah melakukan penghijauan bersama pelajar, normalisasi pengairan Bendung Siwali bekerja sama dengan BBWS serta Pemkab Jepara, dan tebar benih ikan di sepanjang aliran sungai,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan pesan yang ditujukan kepada Pemkab Jepara agar lebih mendorong perusahaan-perusahaan industri di Mayong untuk aktif dalam pelestarian lingkungan.
“Ada dampak positif dan negatif dari industrialisasi. Kami berharap Pemkab Jepara mengingatkan setiap perusahaan agar lebih berperan aktif menjaga lingkungan hidup,” tegas Syaiful.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait larangan mencemari sungai serta praktik melanggar hukum seperti menyetrum dan meracuni ikan.
Dukungan Pemerintah Kecamatan dan Rencana Pembangunan Fasilitas Wilayah
Camat Mayong dalam sambutannya menegaskan bahwa pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama demi masa depan generasi mendatang.
“Jangan sampai alam mengalami degradasi. Semua pihak harus berpartisipasi dalam konservasi lingkungan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan informasi terkait rencana pembangunan wilayah yang telah diusulkan: Penganggaran PJU dan betonisasi pada 2026–2027, Pengaktifan jalur alternatif Bendung Siwali–Ngroto–Datar, dan Penambahan titik PJU dari 5 menjadi 11 titik oleh Dishub Jepara. Pengembangan wisata tengah sawah sebagai ikon baru wilayah.
“Pemkab Jepara sangat mengapresiasi darma bakti PA ACASIA dalam pelestarian lingkungan,” tegasnya.
DLH Jepara: Program PA ACASIA Sejalan dengan Visi Jepara MULUS
Kepala DLH Jepara, Rini Patmini, dalam sambutan mewakili Bupati Jepara Witiarso Utomo, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap PA ACASIA. Ia menegaskan bahwa Bupati sangat mendukung program kerja dan aksi konservasi yang dilakukan.
“Bupati menilai kegiatan ini sangat mulia, baik, dan luar biasa. Selaras dengan program Jepara MULUS, salah satunya Jepara Menanam untuk menjaga ekosistem, konservasi hutan, dan ketersediaan air,” jelas Rini.
Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara masyarakat dan perusahaan industri dalam menjaga lingkungan hidup.
Selain itu, Rini berpesan agar masyarakat lebih bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah: “Jangan membuang sampah sembarangan. Pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya untuk mencegah penumpukan di TPS. DLH mengajak masyarakat mendukung program ‘Ayo Ngompos’.”
Pelepasan 50 Ribu Benih Ikan
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Khotibul Umam, dilanjutkan dengan pelepasan benih ikan endemik lokal di sungai Bendung Siwali oleh seluruh peserta dan tamu undangan.
Pelepasan dilakukan dengan teknik khusus di area perairan tenang agar benih ikan tidak stres, mampu beradaptasi, dan berkembang biak di habitat baru.



