1,85 Juta Wisatawan Datang ke Kota Tegal Sampai Oktober 2025

Reporter Redaksi 283 Views

Tegal, Media RCM.com – Sampai Oktober 2025 1,85 juta perjalanan wisatawan datang ke Kota Tegal. BPS Kota Tegal merilis, pada Januari-Oktober 2025, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tujuan Kota Tegal mencapai 1,85 juta perjalanan. Jumlah ini naik 18,85 persen dibandingakan kumulatif periode yang sama tahun 2024 (c-to-c). Sepanjang periode tersebut, jumlah perjalanan wisnus dengan tujuan Kota Tegal tertinggi terjadi pada April 2025 yang mencapai 228.219 perjalanan.

Sedangkan perjalanan wisatawan nusantara asal Kota Tegal mencapai 1,24 juta perjalanan, naik 10,60 persen dibandingkan kumulatif periode yang sama tahun 2024.

Wisatawan yang datang ke Kota Tegal merupakan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Wisatawan Nusantara (Wisnus) adalah penduduk yang melakukan perjalanan di wilayah teritori suatu negara, dalam hal ini Indonesia, dengan lama perjalanan kurang dari 12 bulan dan bukan bertujuan untuk memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi serta bukan merupakan perjalanan dalam rangka bekerja atau sekolah secara rutin.

Perjalanan Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh penduduk Indonesia dari tempat tinggal biasanya ke tempat di luar lingkungan sehari-hari di wilayah geografi Indonesia secara sukarela selama kurang dari 12 bulan dan bukan bertujuan berkerja atau sekolah secara rutin.

- Advertisement -

Tempat di luar lingkungan sehari-hari yang dimaksud meliputi berwisata ke obyek wisata dan atau mengunjungi kabupaten/ kota lain dan tinggal minimal 6 jam. Sedangkan kegiatan rutin yang dimaksud adalah kegiatan sekolah dan atau bekerja yang dilakukan secara rutin, baik frekuensinya, lokasinya, maupun kegiatannya (termasuk mengunjungi kabupaten/kota yang sama minimal 4 kali dalam sebulan).

Ada fluktuasi jumlah perjalanan wisatawan nusantara baik masuk maupun keluar Kota Tegal pada periode Januari – Oktober 2025. Secara umum jumlah perjalanan wisatawan nusantara tujuan Kota Tegal periode Januari – Oktober 2025 sebesar 1,85 juta perjalanan atau naik sebesar 18,85 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan perjalanan wisatawan nusantara asal Kota Tegal periode Januari – Oktober 2025 adalah 1,24 juta perjalanan, naik sebesar 10,60 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.

Secara spesifik jumlah perjalanan wisnus asal Kota Tegal pada Oktober 2025 tercatat sebanyak 117,74 ribu perjalanan. Jumlah ini naik 1,63 persen dibandingkan September 2025 (m-to-m) yang hanya 115,85 ribu perjalanan.

Adapun perkembangan secara tahunan (y-on-y), jumlah wisnus asal Kota Tegal pada bulan Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar -10,50 persen dibandingkan Oktober 2024.

Perbandingan dengan wilayah Karesidenan Pekalongan, Kabupaten Brebes merupakan daerah asal wisatawan Nusantara dengan jumlah tertinggi yaitu mencapai 363,03 ribu perjalanan pada bulan Oktober 2025 atau sekitar 20,76 persen dari total perjalanan dari wilayah Karesidenan Pekalongan.

Adapun kabupaten asal yang mengalami kenaikan perjalanan wisnus yang paling signifikan pada bulan Oktober 2025 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (y-on-y) yaitu Kabupaten Brebes dengan kenaikan sebesar 25,58 persen.

Sebaliknya, Kota Tegal merupakan daerah asal perjalanan wisnus yang mengalami penurunan (y-on-y) yaitu sebesar -10,50 persen. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m), Kota Pekalongan menjadi daerah asal perjalanan yang mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 4,93 persen.

Sementara itu, Kabupaten Pekalongan mengalami kenaikan (m-to-m) terkecil pada bulan Oktober 2025 yaitu sebesar 0,24 persen.

Jumlah perjalanan wisnus dengan tujuan Kota Tegal sepanjang periode Januari 2025 hingga Oktober 2025 cukup fluktuatif. Perjalanan wisnus dengan tujuan Kota Tegal pada bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 183,32 ribu perjalanan, mengalami kenaikan yang cukup dalam sebesar 4,09 persen bila dibandingkan September 2025 (m-to-m). Sedangkan jika dilihat secara tahunan (y-o-y), jumlah wisnus tujuan Kota Tegal mengalami kenaikan yang cukung signifikan sebesar 5,91 persen pada bulan Oktober 2025.

Di wilayah Karesidenan Pekalongan, pada bulan Oktober 2025, Kabupaten Tegal menjadi daerah tujuan perjalanan wisatawan tertinggi yaitu mencapai 381,77 ribu perjalanan atau sekitar 22,73 persen dari total perjalanan ke wilayah Karesidenan Pekalongan. Jika dilihat perkembangannya dibandingkan dengan tahun sebelumnya (y-on-y), perjalanan wisnus dengan kenaikan yang paling signifikan pada Oktober 2025 yaitu Kabupaten Pemalang dengan pertumbuhan sebesar 7,33 persen.

Sementara jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m), Kota Pekalongan merupakan daerah tujuan dengan penurunan paling dalam yaitu -11,67 persen.

Perjalanan ke Kota Tegal banyak yang sampai dua hari, rata-rata lama menginap tamu seluruh tamu hotel pada bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 1,11 malam, naik 0,03 poin dibandingkan RLM September 2025. Jika dirinci menurut tamu hotel, pada bulan Oktober 2025 angka rata-rata lama menginap tamu mancanegara adalah selama 1,79 malam dan untuk tamu domestik selama 1,10 malam.

Ditinjau dari klasifikasi hotel, kenaikan RLM dipengaruhi oleh kenaikan pada hotel bintang tepatnya pada hotel bintang 3 yaitu naik sebesar 0,03 poin. Sementara RLM hotel non bintang mengalami penurunan sebesar -0,01 poin jika dibandingkan dengan RLM bulan September 2025. RLM tamu mancanegara di bulan Oktober tercatat 1,79 malam, turun -0,09 poin dari bulan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan RLM mancanegara di hotel non bintang sebesar -1,75 poin. Sedangkan RLM tamu domestik bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 1,10 malam mengalami kenaikan 0,02 poin jika dibandingkan dengan bulan September 2025. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan RLM tamu domestik hotel bintang dan non bintang yaitu naik masing-masing 0,02 poin dan 0,01 poin.

Pengaruh Peningkatan Kunjungan Wisatawan ke Kota Tegal membawa dampak, peningkatan Pendapatan Sektor Pariwisata, lebih banyak wisatawan berpengaruh lebih banyak transaksi di hotel, restoran, transportasi, pusat oleh-oleh, dan tempat wisata. Dampak kedua mendorong naiknya PDRB lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta Perdagangan Besar & Eceran. Sedang pengaruh Meningkatnya Rata-Rata Lama Menginap (RLM) di Hotel Kota Tegal adalah indikator penting untuk melihat daya tarik kota. Jika RLM meningkat, dampaknya, pertama meningkatkan Pendapatan Hotel dan Industri Turunan. Semakin lama menginap maka semakin besar pengeluaran wisatawan. Ini meningkatkan okupansi, lama sewa kamar, serta konsumsi fasilitas hotel. Kedua menandakan Kota Tegal Semakin Menarik untuk Stay.

(Penulis: Harimurti, S.S.T., M.M.-Ketua Tim Analisis Statistik BPS Kota Tegal)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *