Etika, Akurasi, dan Independensi Jadi Sorotan dalam Talk Show Tantangan Pers di Era Kecepatan Informasi

Reporter Media RCM DKI 49 Views

Etika, Akurasi, dan Independensi Jadi Sorotan dalam Talk Show Tantangan Pers di Era Kecepatan Informasi

Jakarta Utara, 19 November 2025, Mediarcm.com — Talk show bertajuk “Etika, Akurasi, dan Independensi: Tantangan Pers di Era Kecepatan Informasi” digelar di Jakarta Utara hari ini. Acara tersebut dihadiri oleh Walikota Administrasi Jakarta Utara, Hendra Hidayat, para perwakilan media, akademisi, dan jajaran pemerintah daerah.

Kegiatan ini membahas peran pers dalam menghadapi derasnya arus informasi digital, sekaligus menekankan pentingnya menjaga etika, akurasi, serta independensi dalam praktik jurnalistik.

Pers Harus Tetap Jadi Pilar Kepercayaan Publik

- Advertisement -

Dalam sambutannya, Walikota Hendra Hidayat menyampaikan bahwa di tengah kecepatan penyebaran informasi, media harus tetap menjadi rujukan utama masyarakat.

“Di tengah arus informasi yang sangat cepat, pers harus tetap menjadi pilar kepercayaan masyarakat dengan menyajikan berita yang akurat dan berimbang,” ujar Hendra Hidayat.

Ia juga menyoroti perkembangan teknologi, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI), yang semakin mempermudah pemalsuan gambar, suara, maupun informasi. Karena itu, ia menegaskan pentingnya kehati-hatian baik bagi media maupun masyarakat.

“Teknologi AI semakin canggih. Foto atau video bisa dimanipulasi dengan sangat halus. Di sinilah pentingnya peran pers untuk memberitakan informasi yang benar dan terverifikasi,” tambahnya.

Hendra juga meminta kolaborasi aktif antara pemerintah dan media, terutama dalam proses klarifikasi informasi. Ia menginstruksikan jajaran Suku Dinas Kominfotik untuk menjadi mediator apabila media membutuhkan konfirmasi cepat dari pihak pemerintah.

Kepala Suku Dinas Kominfotik Tekankan Pentingnya Literasi Digital

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik, R. Fauzy, memaparkan laporan terkait tantangan informasi di era digital. Ia menyebut bahwa digitalisasi telah mengubah cara masyarakat memperoleh informasi dan turut membawa risiko penyebaran informasi yang tidak akurat.

“Teknologi digital menimbulkan tantangan baru terkait verifikasi informasi. Integritas media menjadi faktor penting agar publik tetap mendapatkan informasi yang benar,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya perlindungan data pribadi sesuai UU No. 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi, serta mengimbau masyarakat agar tidak membagikan data pribadi seperti nomor telepon, foto KTP, dan informasi sensitif lainnya.

Peran AI dan Tantangan Etika Jurnalistik

Diskusi juga menyinggung pedoman penggunaan AI dalam jurnalistik yang dirilis Dewan Pers pada Januari 2025. Para narasumber dari Dewan Pers dan praktisi media menekankan prinsip verifikasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam memanfaatkan AI.

Mereka mengingatkan bahwa kemudahan akses informasi dan tingginya penggunaan media sosial dapat menggerus kredibilitas pers apabila tidak disertai dengan kedisiplinan verifikasi dan penerapan kode etik.

Membangun Ekosistem Informasi Publik yang Sehat

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara menegaskan komitmennya dalam mendukung kebebasan pers yang bertanggung jawab. Kolaborasi antara pemerintah, media, akademisi, dan masyarakat dinilai sangat penting untuk membangun ruang informasi yang sehat dan mencerdaskan publik.

“Kolaborasi yang sehat antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan ekosistem informasi publik yang bersih dan terpercaya,” tutur Hendra.

Acara ini diharapkan menjadi platform berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan untuk mengevaluasi tantangan pers di era digital sekaligus memperkuat kualitas jurnalisme di Indonesia.

(*Red Dessi Natalia.T)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *